A Critical Appreciation to Thomas Groome's Shared Praxis Approach
Main Author: | Harjanto, Sutrisna |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Asosiasi Teolog Indonesia
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://indotheologyjournal.org/index.php/home/article/view/50 https://indotheologyjournal.org/index.php/home/article/view/50/140 |
Daftar Isi:
- Thomas Groome’s shared Christian praxis approach is the fruit of a genius effort to draw theological, philosophical, and pedagogical insights from various, sometimes opposite, resources, and blend them together to provide a rich approach in Christian religious education. His approach can be understood better by exploring the theological and the philosophical frameworks behind it, and also the historical background that influences Groome, which shaped his thoughts and to which he reacted. Among the significant contributions of this approach are an enriched epistemology for Christian religious education and a balance/holistic approach between theory and praxis, and between Christian Story/Vision and participant’s stories/vision. There are, however, some points that need to be critically challenged in order to make this approach more fruitful, such as his overemphasis of freedom as the purpose of Christian religious education and the absence of clearer boundary markers between the constitutive and nonconstitutive elements of the Christian Story/Vision in this approach.
- Pendekatan shared praxis dari Thomas Groome adalah buah dari upaya yg cerdas untuk menarik pemahaman-pemahaman teologis, filosofis, dan pedagogis dari berbagai sumber, yang kadang-kadang saling bertentangan, dan meramunya sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu pendekatan yang kaya dalam pendidikan agama Kristen. Pendekatan ini akan dapat dipahami lebih baik dengan menelusuri kerangka teologis dan filosofis di baliknya, berikut latar belakang historis yang membentuk pemikiran-pemikiran Groome maupun yang kepadanya ia bereaksi. Kontribusi yang signifikan dari pendekatan ini di antaranya adalah epistemologi yang diperkaya untuk pendidikan agama Kristen dan pendekatan yang seimbang/utuh antara teori dan praxis, dan antara Kisah/Visi Kristen dengan kisah/visi peserta didik. Namun ada beberapa hal yang perlu dikritisi agar pendekatan ini bisa lebih berbuah, di antaranya adalah penekanan yang berlebihan terhadap kebebasan sebagai tujuan pendidikan agama Kristen dan ketiadaan batasan-batasan yang jelas antara unsur-unsur Kisah/Visi Kristen yang mendasar dan yang tidak dalam pendekatan ini.