Simbol mantra dalam upacara Balenggang masyarakat Dayak Bakati Rara di Desa Mayak Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang
Main Authors: | Eko, Eko, Fitri, Fitri, ZUlfahita, Zulfahita |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
STKIP Singkawang
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/Cling/article/view/1662 https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/Cling/article/view/1662/1112 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Simbol mantra dalam upacara Balenggang masyarakat Dayak Bakati Rara di Desa Mayak Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang. Submasalah dalam [enelitian ini meliputi, pendeskripsian Simbol mantra, pendeskripsian makna dalam mantra, pendeskripsian, dan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. pendekatan semiotik. Sumber data dalam penelitian ini adalah 2 informan Dusun Raharja Desa Mayak Kecamatan seluas Kabupaten Bengkayang. Data dalam penelitian ini adalah rekaman mantra Balenggang. Alat pegumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung, teknik wawancara, dan teknik documenter. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini yaitu pendeskripsian, pengklasifikasian data, penganalisian, penyimpulan. Teknik pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi atau pengecekan ulang, kecukupan referensi, dan diskusi teman sejawat. Berdasarkan analisis data dan pembehasan dapat disimpulkan bahwa simbol mantra dalam upacara Balenggang masyarakat Dayak Bakati Rara di Desa Mayak Kecamatan Seluas kabupaten Bengkayang .terdapat: 3 simbol mantra yaitu, 1) simbol tanda verbal, 2) simbol tanda non verbal, 3) simbol interpretasi ritual. Terdapat 4 aspek makna yaitu, 1) pengertian, 2) perasaan, 3) nada, 4) tujuan. Selanjutnya, penelitian ini biasa implementasikan pada kelas VII semester genap, dengan kompetensi dasar 3.10 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.