Daftar Isi:
  • Penelitian ini diangkat berdasarkan hasil survei dari TTIMSS, Dirjen PMPTK, BALITBANG, dan SEAMEO yang menunjukan bahwa tingkat mutu guru IPA dalam kategori rendah. Efek dari rendahnya mutu guru adalah kualitas belajar IPA siswa menurun. Mutu guru yang rendah disebabkan oleh kondisi guru yang masih “underqualified” dan penempatan yang tidak merata serta guru yang tidak sesuai dengan tugas mengajarnya. Kualitas belajar IPA siswa rendah dilihat dari hasil belajar rata-rata siswa yang berada di bawah standar nilai. Oleh sebab itu perumusan masalah yang dijadikan topik penelitian adalah kualifikasi guru, evaluasi diri guru dan kompetensi guru yang menjadi bagian atau komponen dalam peningkatan mutu guru. Ketiga komponen ini dilihat efeknya terhadap peningkatan kualitas belajar IPA siswa. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran kualitas belajar IPA melalui nilai rata-rata UN IPA, gambaran kualifikasi guru, evaluasi diri guru dan kompetensi guru IPA. Mengetahui efek yang terjadi pada kompetensi guru yang berasal dari peningkatan kualitas guru dan evaluasi diri guru. Efek peningkatan kualitas hasil belajar IPA siswa yang diakibatkan oleh peningkatan kompetensi guru IPA. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kompotensi guru dan kualitas belajar IPA Siswa. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sampel yang dipergunakan adalah 30 SMP Negeri dan Swasta di Kota Samarinda. Teknik analisis data menggunkan analisis korelasi dan regresi berganda, untuk mengetahui besarnya efek yang didapatkan kompetensi guru dari kualifikasi guru dan evaluasi diri guru dan efek yang terjadi pada kualitas belajar IPA siswa dari peningkatan kompetensi guru IPA. Hasil penelitian adalah terdapat efek peningkatan kompetensi guru yang berasal dari peningkatan kualifikasi guru dan evaluasi diri guru. Ada efek peningkatan kualitas belajar IPA siswa dari peningkatan kompetensi guru IPA. Faktor-faktor yang paling mempengaruhi kompetensi guru dan kualitas belajar IPA siswa adalah jumlah perbandingan guru IPA berdasarkan mata pelajaran yang diajarkan. Kesimpulan adalah kualifikasi guru yang semakin tinggi berefek pada kompetensi guru yang tinggi pula, kompetensi guru yang meningkat meliputi keahlian dalam proses belajar mengajar. Evaluasi diri guru yang semakin tinggi berefek pada pemahaman dan penguasaan kompetensi guru yang tinggi, guru bisa melihat kelebihan, kekurangan dan melakukan pengembangan diri. Kompetensi guru IPA yang tinggi berakibat pada peningkatan kualitas belajar IPA siswa, guru memiliki pengetahuan dan wawasan keilmuan yang tinggi. Sehingga faktor yng paling mempengaruhi peningkatan kompetensi guru dan kualitas belajar IPA siswa adalah guru mata pelajaran IPA yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Kata kunci : Kualifikasi guru, Evaluasi diri guru, Kompetensi guru, dan Kualitas belajar IPA siswa