Daftar Isi:
  • Manusia sebagai makhluk sosial tidaklah terlepas dari interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Begitu pula dalam proses pembelajaran, siswa harus mampu menjalin komunikasi agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) salah satu tujuan dari mata pelajaran matematika yaitu agar siswa mampu mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Materi perbandingan merupakan materi yang berkaitan dengan beragam materi lain dan terkait dengan kehidupan sehari-hari, sehingga memerlukan kemampuan komunikasi yang baik dari siswa. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh pembelajaran konvensional dan adanya pengaruh pendekatan matematika realistik dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa secara signifikan pada materi perbandingan, untuk mengetahui pembelajaran mana yang lebih baik, untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung terlaksananya proses pembelajaran. Pendekatan matematika realistic dipilih sebagai alternative solusi yang tepat karena pendekatan matematika realistic ini memberikan pengertian yang jelas tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain kelompok control pretes-postes. Populasinya adalah siswa kelas V SD di Kecamatan Cisarua pada sekolah kelompok sedang. Sampel yang terpilihyakni SDN Ciuyah I sebagai kelas eksperimen dan SDN Cisalak IV sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah soal tes, skala sikap siswa, lembar observasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran konvensional dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa secara signifikan pada materi perbandingan. Pembelajaran dengan pendekatan matematika realistic juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa secara signifikan pada materi perbandingan. Di antara kedua pembelajaran tersebut, pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan matematika realistik lebih baik daripada pembelajaran matematika konvensional dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi perbandingan. Hasil perhitungan skala sikap menunjukkan bahwa 82% siswa memiliki respon yang positif terhadap pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik. Faktor pendukung dalam pembelajaran dengan pendekatan realistik adalah kinerja guru yang optimal dan aktivitas siswa yang baik.