Daftar Isi:
  • Berbagai fenomena menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa sekolah dasar di Indonesia rendah. Salah satunya, peringkat Indonesia pada PISA (Programme for International Student Assessment) pada tahun 2015 yang hanya memperoleh skor kompetensi membaca 397 yaitu di bawah rata-rata, 500. Padahal, kemampuan membaca pemahaman mutlak diperlukan oleh setiap pemelajar. Metode membaca terbimbing (guided reading) merupakan salah metode membaca pemahaman yang bertujuan untuk melatih siswa membaca secara mandiri. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SD Kartika XI-12 Parongpong yang terdiri dari 3 kelas yang berjumlah 99 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA dan kelas VB dengan jumlah peserta didik untuk masing-masing kelas berjumlah 30 dan 32 orang. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan desain faktorial 2x2. Teknik analisis data menggunakan teknik perhitungan manual dan dilengkapi dengan perhitungan menggunakan program SPSS versi 22. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5 %. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa (1) Tidak terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan pada siswa bermotivasi tinggi yang diberi perlakuan dengan metode membaca terbimbing (guided reading) dan yang diberi perlakuan dengan metode terlangsung, (2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan pada siswa bermotivasi rendah yang diberi perlakuan dengan metode membaca terbimbing (guided reading) dan yang diberi perlakuan dengan metode terlangsung (3) Terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara kelas eksperimen (metode membaca terbimbing) dengan kelas kontrol (metode terlangsung), dan (4) Tidak terdapat interaksi antara antara metode membaca dan motivasi belajar terhadap kemampuan membaca pemahaman.;--- Various phenomena shows that students’ reading comprehension in Indonesia is low. One of them is Indonesia’s rank at PISA (Programme for International Student Assessment) in 2015 which only gained 397 for reading skill competence, which is below the standard, 500. The comprehensive reading skill is obviously needed by every learner. Guided reading method is one of the methods to train the students in reading independently. The population of this research is all students of grade V SD Kartika XI-12 Parongpong that consists of 3 classes with total 99 students. Class VA (30 students) and VB (32 students) were chosen to be the sample of this research. This is an experiment research with factorial 2x2 design. Manual calculation completed with SPSS version 22 calculation were used as the data analysis techniques. Hypothesis testing was done with 5% level of significance. The inferencial analysis result shows that (1) There is no distinction of comprehensive reading skill between highly motivated students that were taught by using guided reading methods with those that were taught by using direct method, (2) there is no distinction of comprehensive reading skill between the low motivated students that were taught by using guided reading method and those that were taught by using direct method, (3) There is a significant distinction between experiment class (guided reading method) and control class (on going method), and (4) There is no interaction between reading method and learning motivation toward comprehensive reading skill.