ANALISIS KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR IRIGASI DAERAH IRIGASI CITAMENG II KECAMATAN CIBATU KABUPATEN GARUT
Daftar Isi:
- Garut merupakan salah satu produsen padi andalan di Jawa Barat, untuk menjaga agar produksi padi di Garut tetap berkembang maka harus adanya pengelolaa terhadap jarigan-jaringan irigasi teknis mau nonteknis yang berada di Kabupaten Garut. Salah satu daerah irigasi fungsional pemerintah dikabupaten Garut adalah Daerah Irigasi Citameng-II yang berada di Kecamatan Cibatu dan mempunyai luasan sebesar 341,00 ha. Pada saat ini ketersediaan air di Bendung Citameng II belum mampu memenuhi kebutuhan air di Daerah Irigasi Citameng-II dikarenakan kekeringan dan juga alih fungsi lahan disekitar Sungai Citameng-II. Pada kasus ini, penulis memberikan alternatif dalam penentuan pola tanam dan masa tanam untuk Daerah Irigasi Citameng-II guna memenuhi kebutuhan air irigasi dengan ketersediaan air yang ada di Bendung Citameng II . Ketersediaan air di Bendung Citameng-II terbesar berada pada periode April II dengan debit rata-rata sebesar 771,2 lt/det yaitu pada bulan Maret ke II dan terkecil yaitu sebesar 134 lt/det pada bulan September ke II dan Oktober I. Dari alternatif-alternatif yang dilakukan ternyata kebutuhan akan terpenuhi 100% apa bila tata tanam digunakan dengan pola tanam Padi-Padi-Palawija dengan 4 Golongan dengan awal musim tanam di mulai pada periode November I (Golongan 1), 15 November dan 01 Desember (Golongan 2, Golongan 3, dan 4 berturut - turut). dengan musim tanam ke I (MT I) luas lahan tanam ideal sebesar 303 Hektar yang dibagi rata dengan 4 golongan, sebesar 303/4 = 75,75 hektar, sedangkan pada musim tanam ke II (MT II) luas lahan tanam ideal sebesar 220 hektar yang dibagi rata dengan 4 golongan, sebesar 220/4 = 55 hektar, dan pada musim tanam ke III (MT III) luas lahan tanam ideal sebesar 166 hektar yang dibagi rata dengan 4 golongan, sebesar 166/4 = 41,5 hektar.