PREDIKSI BANJIR JIKA TERJADI KERUNTUHAN BENDUNGAN AKIBAT OVERTOPPING DAN PIPING
Daftar Isi:
- Bendungan disamping memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat, juga menyimpan potensi bahaya yang besar pula. Bendungan yang runtuh akan menimbulkan banjir besar yang akan mengakibatkan bencana dahsyat di daerah hilir bendungan, seperti yang terjadi pada Bendungan Sempor (Jawa Tengah) tahun 1967. Prediksi banjir jika terjadi keruntuhan bendungan bertujuan untuk menganalisis perilaku banjir yang timbul jika terjadi keruntuhan pada Bendungan Jatigede. Bentuk keruntuhan yang dimodelkan yaitu karena overtopping dan piping. Prediksi banjir akibat keruntuhan Bendungan pada penelitian ini menggunakan software HEC-RAS 5.0.0. Hasil yang didapat dari simulasi ini yaitu gambaran proses keruntuhan Bendungan Jatigede, profil muka air banjir disetiap penampang melintang sungai, serta kecepatan aliran banjir. Sementara untuk pemetaan genangan menggunakan software AutoCAD 2010. Berdasarkan hasil simulasi, bahwa pada Bendungan Jatigede mengalami keruntuhan yang disebabkan overtopping dan piping. Dari ketiga bentuk keruntuhan Bendungan yang dimodelkan, keruntuhan karena overtopping menghasilkan dampak yang lebih besar dibanding karena piping. Kecepatan aliran yang dihasilkan akibat keruntuhan Bendungan Jatigede cenderung besar di bagian hulu dan berkurang setelah mencapai hilir. Kecepatan maksimum aliran pada skenario overtopping sebesar 11,38 m/s, pada skenario piping elevasi +247 m sebesar 14,18 m/s, dan pada skenario piping elevasi +221 m sebesar 13,33 m/s Pada kasus overtopping, luas genangan yang ditimbulkan sebesar 1568,4 km2. Daerah yang terkena dampak genangan akibat keruntuhan meliputi 360 Desa pada 37 Kecamatan di 4 Kabupaten. Kabupaten yang terkena dampak meliputi Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Cirebon.