Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi penderita setelah terinfeksi HIV/AIDS mengalami perubahan fisik dan psikis karena harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru dalam hidupnya. AIDS adalah menurunnya daya tahan tubuh yang diakibatkan oleh virus HIV. Stigma buruk dan diskriminasi oleh masyarakat membuat ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) mempunyai kondisi yang semakin melemah, bahkan depresi. Motivasi hidup adalah suatu keyakinan dan dorongan bagi diri sendiri yang akan mempengaruhi individu bersikap dalam menghadapi situasi yang beragam. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomologi deskriptif dan menggunakan sampel teknik purposive sampling. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran motivasi pada orang dengan HIV/AIDS di Rumah Cemara Geger Kalong Bandung. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, keabsahan data diuji dengan triangulasi. Sejumlah 10 informan (4 ODHA dan 4 anggota keluarga dan 2 pengurus ODHA) berpartisipasi dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan adanya motivasi untuk hidup, ODHA mempunyai semangat untuk bekerja, semangat untuk bersosialisasi, semangat untuk berkarya dan pikiran yang positif. Faktor utama yang mempengaruhi motivasi hidup ODHA adalah optimisme hidup yang kuat dalam diri penderita. Motivasi hidup ODHA adalah berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Motivasi tersebut juga yang membuat ODHA mempunyai tujuan hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi hidup ODHA yaitu keluarga. ODHA yang memiliki keyakinan positif dengan keluarga membuat penderita HIV/AIDS akan memotivasi dirinya untuk hidup. Dengan Keyakinan positif dalam kehidupan akan membawa ODHA untuk memiliki tujuan hidup yang jelas setelah terinfeksi HIV/AIDS.