Daftar Isi:
  • Judul dari penelitian ini adalah Tari Tupping di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan yaitu membahas mengenai bagaimana Latar Belakang Terciptanya Tari Tupping dan Penyajiannya dengan tujuan penelitian yaitu (1) Mendeskripsikan Latar Belakang Tari Tupping di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan, (2) Mendeskripsikan Struktur Penyajian Tari Tupping di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan, (3) Mendeskripsikan Busana dan Rias Tari Tupping di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil analisis data dan hasil temuan lapangan Tari Tupping berawal dari reaksi masyarakat Lampung terhadap penjajah yaitu saat pengintaian dan pengawasan Radin Intan yang bertujuan untuk melindungi dan mengelabui penjajah. Gerakan tari Tupping seperti pasukan perang yang sedang berjaga-jaga di sekitaran istana dimana gerakannya kebanyakan seperti gerakan yang jenaka, untuk dapat mengelabui lawan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Tari Tupping pada zaman dahulu hanya boleh ditarikan oleh keturunan Radin Intan dan ditarikannya oleh penari laki-laki saja, jumlah penarinya harus 12 tidak kurang dan tidak lebih. Kostum yang digunakan dedaunan kering, topeng, dan cundang. Tarian ini juga pada zaman dahulu hanya ditarikan di lingkungan Radin saja. Sedangkan saat ini tari tupping sudah beralih fungsi menjadi tarian hiburan, boleh ditarikan oleh siapapun, jumlah penari juga tidak dibatasi. Pada saat ini tari tupping banyak ditarikan di gedung pertunjukan ataupun ruangan terbuka.