ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI SHITAGATTE, DAKARA DAN SOREDE DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG : Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Akademik 2014/2015
Daftar Isi:
- Dalam suatu kalimat walaupun benar secara gramatikal apabila tidak terdapat keterkaitan antar kalimat maka kalimat tersebut akan sulit dimengerti dan dipahami maksudnya. Disinilah pentingnya peranan konjungsi (kata penghubung), konjungsi dalam bahasa Jepang disebut setsuzokushi. Setsuzokushi memiliki fungsi yang berbeda dan banyak macamnya, sehingga sulit untuk membedakan cara penggunaannya. Penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi shitagatte, dakara dan sorede dalam Kalimat Bahasa Jepang (Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Akademik 2014/2015)” ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan apa saja yang muncul dan faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan konjungsi shitagatte, dakara, dan sorede dalam kalimat bahasa Jepang pada mahasiswa tingkat III DPBJ FPBS UPI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian didapat melalui dua buah instrumen yaitu tes dan angket. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik one shoot model atau pengambilan data yang dilakukan satu kali dalam satu waktu. Hasil penelitian menunjukan persentase kesalahan penggunaan shitagatte sebesar 62,92%, kesalahan penggunaan dakara sebesar 41,78% dan kesalahan penggunaan sorede sebesar 56,43%. Secara umum faktor yang menjadi penyebab kesalahan responden adalah kurangnya frekuensi dalam mempelajari setsuzokushi shitagatte, dakara, dan sorede sehingga responden kurang memahami persamaan maupun perbedaan penggunaan konjungsi shitagatte, dakara, dan sorede. Kata kunci: shitagatte, dakara, sorede, kesalahan In a sentence, even it was gramatically correct but if there is no connection between each sentence, the meaning would be difficult to understand. That was the importance of conjuction, in Japanese it called setsuzokushi. Setsuzokushi has many types and different function, so it would be difficult to diffrentiate the usage. A research entitled “Analysis of Error Conjuction Usage shitagatte, dakara and sorede In Japanese Sentence (A Descriptive study toward 3rd level Students of Japanese Education Departement of Language And Literature Faculty of Indonesia University of Education Academic Year 2014/2015)” conducted to know student’s error that might emerge and to identify factors that caused error conjuction usage of shitagatte, dakara and sorede in Japanese sentence. Descriptive method was used in this research. Results were collected through test and questionnaire as intruments. Data collected by using one shoot models technique (one time in one period of time). The results shown that there was 62,92% errors of using shitagatte, 41,78% errors of using dakara and 56,43% errors of using sorede. General caused of error was setsuzokushi shitagatte, dakara, dan sorede lacking study frequences. Therefore respondent was not really understand about similarity and differences usage of shitagatte, dakara, and sorede. Keyword: shitagatte, dakara, sorede, error