Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perilaku generasi muda yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Perilaku menyimpang generasi muda mencerminkan adanya karakter tidak baik, hal ini menjadikan warganegara yang baik (good citizenship) tidak akan terwujud. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran nilai-nilai religius kerajaan Sintang dalam membina karakter generasi muda. Subjek penelitian terdiri atas raja Sintang, abdi dalem kerajaan Sintang, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Hubermans, yakni melalui tahap pengumpulan data, reduksi, dispaly, verifikasi dan simpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Filosofi dan latar belakang nilai-nilai religius kerajaan Sintang mengadaptasi dari nilai-nilai yang diterapkan oleh Kerajaan Sintang dahulu dan masih dilestarikan hingga saat ini. 2) Implementasi nilai-nilai religius Kerajaan Sintang dalam membina karakter generasi muda sebagai bentuk dari pembangunan berkelanjutan berbentuk dua kegiatan yaitu kegiatan situs keagamaan dan seni tari bernafaskan Islam, 3) Generasi muda setelah mendapat pembinaan dapat menerima dan melaksanakan nilai-nilai religius kerajaan Sintang dengan baik, 4) Keberhasilan dalam pembinaan karakter generasi muda adanya dukungan dari faktor intern dan ekstern, begitu juga hambatan yang terjadi yaitu adanya faktor intern dan ekstern yang mempengaruhi, 5) Solusi dalam mengatasi faktor penghambat dalam membina karakter generasi muda dilakukan suatu kebijakan dengan mengadakan musyawarah mufakat antara pemerintah daerah, pihak kerajaan Sintang, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. Penelitian merekomendasikan bahwa, (1) Pemerintah dan kerajaan Sintang untuk mengoptimalkan kegiatan pembinaan karakter generasi muda. (2) Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam terkait pembinaan karakter generasi muda melalui peranan nilai religius Kerajaan Sintang.