Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keluhan industri terhadap sikap kerja lulusan maupun selama siswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan khususnya bidang Tata Artistik. Studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara dengan pihak industri berkaitan dengan rumusan kompetensi menunjukkan rumusan kompetensi sudah relevan dengan kebutuhan industry. Hasil wawancara dan penyebaran angket kepada siswa tingkat XIII menunjukkan kurangnya penguasaan kompetensi. Pengamatan terhadap dokumen hasil belajar di tingkat X, XI, XII menunjukkan sebagian siswa belum mencapai kompetensi sesuai harapan. Hasil pengamatan peneliti pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru menunjukkan perlunya perbaikan dalam pemilihan model pembelajaran sehingga diharapkan pencapaian kompetensi siswa dapat lebih baik. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitan ini adalah model pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Model ini dipilih dengan mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik siwa. Penelitian dilakukan di SMKN 1 Cimahi pada Mata Pelajaran Teknik Tata Artstik ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dengan model PBM yang mampu meningkatkan pencapaian kompetensi, mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan model PBM dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran model Direct Teaching, dan mengetahui tanggapan dan respons siswa terhadap model PBM. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuasi eksperimen dengan desain two group time series design. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes tertulis, tes kinerja, angket respons pembelajaran siswa dan lembar observasi pembelajaran. Subjek dari penelitian ini terdiri dari dua kelas yakni kelas XI TP4A dan XI TP4B masing-masing sebanyak 33 orang siswa. Hasil penelitian melalui perhitungan gain skor pretest ke posttest pada aspek kognitif menunjukkan penigkatan yang signifikan. Hasil perhitungan skor posttest pada kompetensi aspek kognitif dan skor tes kinerja pada kompetensi aspek afektif kelas yang menggunakan model PBM menunjukkan kenaikan secara deskriptif di setiap seri. Hasil perhitungan skor tes kinerja pada aspek psikomotor menunjukkan kenaikan secara deskriptif pada seri ke-1 dan 2, dan signifikan pada seri ke-3. Perbandingan penggunaan model PBM dengan Direct Teaching tehadap pencapaian kompetensi menunjukkan perbedaan yang signifikan pada aspek psikomotor. Pada umumnya siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap penggunaan model PBM. Model PBM dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran namun dengan terlebih dahulu mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik siswa.