Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan variasi kode bahasa dan meneliti percakapan dalam transaksi pedagang dan pembeli serta pengaruhnya terhadap transaksi yang dilakukan. Analisis dilakukan terhadap empat orang pedagang dan empat orang pembelinya yaitu dua orang pembeli laki-laki dan dua orang pembeli perempuan. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif. Observasi, penyamaran, perekaman, dan trankripsi dan analisis. Penilaian bertumpu pada pembahasan teori analisis percakapan Paltridge (2000:83). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang dan pembeli menggunakan pilihan bahasa utama yaitu bahasa sunda dialek Bandung dengan tingkat tutur halus dan loma (akrab). Bahasa Sunda yang digunakan banyak menggunakan prefiks sa-, sufiks –na, -eun dan ungkapan halus seperti “haturnuhun”. Berdasarkan jenis kelamin mereka dapat terlihat bahwa pedagang laki-laki lebih berhati-hati untuk berbicara dengan pembelinnya dan berprinsip lebih senang untuk mengajak banyak pembeli dengan berharap banyak transaksi daripada harus membujuk seorang pembeli untuk memesan barang lebih banyak. Sedangkan pada pedagang perempuan, Frekuensi bahasa lemes yang dipakai pedagang perempuan lebih tinggi dari pedagang laki-laki. Variasi jawaban seperti pemersilakan sangkalan dan pertanyaan adalah bentuk yang paling sering diungkapkan pedagang perempuan. pedagang perempuan berprinsip untuk mengajak seorang pembeli dengan banyak barang belanjaan daripada mengajak banyak pembeli namun sedikit barang yang dipesan.