CAMPUR KODE, ALIH KODE, DAN INTERFERENSI DALAM TUTURAN LISAN BAHASA INDONESIA SISWA SERTA RANCANGAN PEMBELAJARANNYA
Daftar Isi:
- Penelitianinimembahascampurkode, alihkode, daninteferensidalamtuturanlisanbahasa Indonesia siswa. Campurkode, alihkode, daninterferensidalamtuturanlisansiswasangatpentingditeliti, karenahalituakanmemengaruhiterhadapkemapuanberbicarasiswasecara formal.Objekpenelitianiniadalahtuturanlisanbahasa Indonesia siswakelas VII SMP Negeri 1 Caringin, GarutdalamkegiatanpembelajaranmatapelajaranBahasa Indonesia, PKn, IPS, danSeniBudaya. Penelitianinimenggunakanmetodekualitatifyaitucarailmiahbagisetiappenelitiuntukmendapatkan data dengantujuandankegunaantertentuataucarapenelitimemandangsuaturealitasataufenomenasecaraholistik.Penelitianinibertujuanuntukmengidentifikasialihkode, campurkode, daninterferensidalamtuturanlisanbahasa Indonesia siswadanmenyusunrancanganpembelajaranberbicarauntukmeminimalisasigejalacampurkode, alihkode, daninterferensi. Dalampenelitianini, penelitimelihatsecaradeskriptifanalitistentangbilingualismeterutamacampurkode, alihkode, daninterferensipadaketerampilansiswadalamtuturanlisanbahasa Indonesia siswa. Pengumpulan data daninformasidalampenelitianiniakandilakukandenganteknikobservasidanperekamanterhadaptuturanlisanbahasa Indonesiasiswakelas VII SMP Negeri 1 Caringin. Berdasarkananalisisterhadaptuturanlisansiswa SMP Negeri 1 CaringinKelas VII pada proses pembelajaranditemukancampurkode, alihkode, daninterferensi. Campurkode yang terjadipadatuturanlisansiswaadalahpencampurankodebahasa B1 yaitubahasadaerah (bahasaSunda), kedalambahasa B2 (bahasa Indonesia) sepertituturansiswaberikut, ”Pak Yusuf mahorangnyasangatbaik”.Begitu pula denganalihkode yang terdapatpadatuturansiswahampirkeseluruhannyaalihkodedaribahasaIndonesia kedalambahasaSundamisalnyaHeueuhsaha nubageurteh?Gejalainterferensipadatuturanlisansiswasecaraumumdapatdikatakanbahwainterferensiterjadipadatararanmorfologis, leksikal, dansintaksis. Campurkode, alihkode, daninterferensi yang terjadidalamtuturanlisansiswadapatdiminimalisasi.Salah satuusahauntukmeminimalisasigejalatersebutadalahmenyusun model pembelajaranberbicara.Salah satu model pembelajaran yang dapatdigunakan guru dalampembelajaranberbicaraadalah model investigasikelompok (group investigation/GI).Model GI menekankanbelajarsecarakooperatifyaitu proses belajarmenyangkutkawasan domain sosialdanintelektual, dan proses yang terjadimerupakanpenggabungannilai-nilaikedua domain tersebut. Belajarkooperatifmenekankan dialog interpersonal.