Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran generatif dan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Selain itu diungkap pula sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dan perkembangan karakter siswa dalam pembelajaran matematika. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Majalengka. Sesuai dengan desain yang digunakan dipilih 2 kelas sebagai sampel dari 10 kelas yang dilakukan dengan teknik purposive sampling. Kelas pertama sebagai kelas ekperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Kelas ekperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran generatif dan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional.Pengumpulan data hasil penelitian menggunakan instrumen berupa soal-soal tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik, angket skala sikap siswa, dan angket perkembangan karakter siswa. Data yang diperoleh dari tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik dianalisis secara kuantitatif, sedangkan data hasil angket skala sikap dan angket perkembangan karakter di analisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran generatif dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik yang lebih baik dari pada pembelajaran konvensional/biasa. Analisis data angket skala sikap memperlihatkan bahwa siswa bersikap positif terhadap pembelajaran matematika, baik terhadap pelajaran matematika, model pembelajaran generatif, maupun terhadap soal-soal pemahaman dan komunikasi matematik. Hasil analisis angket perkembangan karakter menunjukkan bahwa karakter rasa ingin tahu siswa berada pada level Mulai Berkembang, sedangkan perkembangan karakter kejujuran dan kedisiplinan siswa berada pada level Membudaya.