PREVALENSI MALARIA DI DESA SIHEPENG DAN AEK BADAK JAE, KABUPATEN TAPANULI SELATAN, SUMATERA UTARA
Main Authors: | Sudomo, M.; Puslit Ekologi Kesehatan, Idris, N. Sushanti; Puslit Ekologi Kesehatan, Soejitno, Soejitno; Puslit Ekologi Kesehatan |
---|---|
Other Authors: | BADAN LITBANGKES KEMENKES |
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
, 2012
|
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/998 |
Daftar Isi:
- Hasil survei malariometrik menunjukkan bahwa di desa Sihepeng dan Aek Badak Jae masih merupakan daerah endemik malaria walaupun prevalensinya sudah rendah. Hal ini terjadi karena adanya pengobatan yang dilakukan setelah adanya kejadian luar biasa beberapa waktu sebelumnya. Kalau diperhatikan bahwa prevalensi malaria di suatu daerah sering sekali berfluktuasi, tentulah ada faktor-faktor penyebabnya. Di Tapanuli Selatan yang dahulu disebut Mandailing malaria juga sudah ada sejak jaman dahulu. Lewat penanganan terpadu, yaitu tidak hanya dilakukan pengobatan terhadap penderita, tetapi juga dengan penanganan lingkungan (pembersiban dan pengeringan kolam, pemeliharaan ikan tawes) maka malaria dapat dipertahankan tetap rendah. Namun, dengan menurunnya pengawasan, peraturan yang dilanggar sehingga kolam ikan akan menjadi tempat perindukan vektor malaria lagi; sebagai akibatnya prevalensi malaria akan naik. Walaupun pengobatan selalu dilakukan atau penduduk telah mengetahui bagaimana mengobati malaria tetapi hal tersebut tidak dapat mengatasi masalah malaria secara keseluruhan. Perlu adanya kesadaran penduduk untuk menghindari gigitan nyamuk sehingga mereka tidak tertular.