KANDUNGAN LOGAM FE DAN MN DALAM AIR BERSIH DI JAKARTA, BOGOR, TANGERANG, BEKASI (JABOTABEK) TAHUN 1992/1993
Main Authors: | Inswiasri, Inswiasri; Puslit Penelitian Ekologi Kesehatan, Lubis, Agustina; Puslit Penelitian Ekologi Kesehatan, Anwar, Athena; Puslit Penelitian Ekologi Kesehatan |
---|---|
Other Authors: | BADAN LITBANGKES KEMENKES |
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
, 2012
|
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/992 |
Daftar Isi:
- Pemeriksaan logam Fe dan Mn dalam air bersih yang digunakan di rumah tangga tipe kecil (T.21-T.45) di wilayah Jabotabek telah dilakukan dengan menggunakan alat Spektrophotometer Serapan Atom (AAS) dengan metode nyala udara Acetyline.Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar Fe rata-rata paling tinggi terdapat dalam air yang diambil dari Bogor dengan kadar Fe rata-rata 2,029 -3,150 ppm pada musim kemarau dan 1,348 - 2,129 ppm pada musim hujan, sedangkan kadar Mn rata-rata paling tinggi didapatkan dari daerah Bekasi dengan kadar Mn rata-rata 0,608 - 1,140 ppm pada musim kemarau dan 0,391 - 0,423 ppm pada musim hujan.Persentase sampel dengan kadar Fe melebihi persyaratan air bersih menurut Permenkes No.416/1990 terbanyak terdapat dalam sampel yang diambil dari daerah Bogor pada musim kemarau yaitu 38,3%, sedangkan persentase sampel dengan kadar Mn yang telah melebihi persyaratan air bersih menurut Permenkes No.416/1990 terbanyak terdapat dalam sampel yang diambil dari daerah Bekasi pada musim hujan yaitu 26,3%.Dari kisaran kadar Fe yang terdeteksi masih dapat dikatakan bahwa kadar Fe dalam air bersih tersebut adalah alamiah. Namun demikian, untuk kadar logam Mn dalam air bersih belum bisa dikatakan alamiah atau telah tercemar mengingat kurangnya data pendukung. Untuk mengurangi kadar Fe dan Mn dalam air tersebut diperlukan alat pengolahan tepat guna yang berskala rumah tangga (paling kecil berkapasitas 300 l/hari).