EFEK ANALGETIK DAN TOKSISITAS AKUT EKSTRAK RIMPANG DRINGO (Acorus calamus L.) PADA HEWAN COBA

Main Authors: Sa'roni, Sa'roni; Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional, Badan Litbangkes Depkes, Jakarta, Adjirni, Adjirni; Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional, Badan Litbangkes Depkes, Jakarta, Pudjiastuti, Pudjiastuti; Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional, Badan Litbangkes Depkes, Jakarta
Other Authors: BADAN LITBANGKES KEMENKES
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan , 2012
Online Access: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1075
Daftar Isi:
  • Secara empiris/tradisional rimpang dringo (Acorus calamus L.) digunakan sebagai obat encok (reumatik), bengkak, demam, dll. Rimpang dringo, antara lain mengandung minyak atsiri, tanin, protein dan kalsium oksalat. Berdasarkan pemakaian empiris dan kandungan kimianya terutama minyak atsiri diduga rimpang dringo mempunyai efek terhadap susunan saraf pusat antara lain efek analgetik. Untuk membuktikan adanya efek analgetik, maka dilakukan penelitian efek analgetik ekstrak rimpang dringo pada mencit menurut cara Witkin dengan dosos 0,15 mg, 1,5 mg dan 4,5 mg /10g.bb. serta penelitian toksisitas akut menurut Weil C.S untuk mengetahui besarnya LD50 ekstrak rimpang dringo.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang dringo dosis 0,15 mg/10 g.bb belum mempunyai efek analgetik. Ekstrak rimpang dringo dosis 1,5 mg dan 4,5 mg /10 g.bb mempunyai efek analgetik yang tidak berbeda dengan asetosal dosis 0,52 mg/10 g.bb. Ekstrak rimpang dringo mempunyai LD50 = 15,2 (13,4 - 17,3) mg/10 g.bb. secara i.p. pada mencit. Kata kunci: Acorus calamus L; Analgetik; Toksisitas Akut