GAMBARAN CEMARAN JAMUR, JAMUR Aspergillus jlavus DAN AFLATOKSIN PADA SIMPLISIA DARI PABRIK JAMU DI PULAU JAWA
Main Authors: | Isnawati, Ani; Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Mutiatikum, Daroham; Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, B., Nikmah; Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
---|---|
Other Authors: | BADAN LITBANGKES KEMENKES |
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
, 2012
|
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1070 |
Daftar Isi:
- Bahan baku obat tradisional (simplisia) umumnya berasal dari alam terutama bahan tumbuh tumbuhan atau bagian tumbuhan. Bahan-bahan tersebut dapat terkontaminasi mikroba selama penanaman, pengeringan, penyimpanan, sehingga dapat mencemari simplisia. Keadaan lingkungan dan iklim Indonesia sangat menunjang perkembangan jamur dan pembentukan ajlatoksin. Sehingga untuk mengetahui berapa besar cemaran jamur, jamur Aspergillus flavus dan ajlatoksin pada simplisia, maka dilakukan penelitian mengenai "Gambaran Cemaran Jamur, Jamur A. flavus dan ajlatoksin Pada Simplisia" Penelitian dilakukan terhadap 5 jenis simplisia yang diambil secara purposive dari 5 pabrik di Jakarta dan sekitarnya, 5 pabrik di Jawa Tengah dan 5 pabrik di Jawa Timur. Pemeriksaan angka kapang, jamur A.flavus ditetapkan secara mikrobiologi sedangkan penetapan ajlatoksin ditetapkan secara KLT (kromatografi Lapis Tipis ). Hasil penelitian angka kapang menunjukkan bahwa jumlah Kencur, Adas dan Jung rahab masing-masing 33,33% tidak memenuhi batas persyaratan Kepmenkes No.661/MENKES/SK/VII/1994, sedangkan Laos 22.22% serta Sembung 11,11%. A. jlavus ditemukan pada Adas 77,77% dengan positif ajlatoksin B2 55,55%, pada Kencur ditemukan A. flavus 33,33% dijumpai positif ajlatoksin B1 11,11%, dan pada Laos, Jung Rahab serta Sembung ditemukan A. flavus masing-masing 11,11%. Jung rahab positif ajlatoksin B1 11,11%. Sembung tidak positif ajlatoksin. Kata kunci: Kencur, Laos, Adas, Jung rahab, Sembung, Jamur, Aspergillus flavus, ajlatoksin