Afdeeling Berbek Pasca Pemindahan Ibukota: Tinjauan Historis Perkembangan Nganjuk sebagai Pusat Pemerintahan Baru, 1880-1901

Main Authors: Siswanto, Depy Tri Budi, Lestari, Siska Nurazizah
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera , 2018
Subjects:
Online Access: https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mkd/article/view/656
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mkd/article/view/656/565
ctrlnum --jurnal.uisu.ac.id-index.php-index-oai:article-656
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Afdeeling Berbek Pasca Pemindahan Ibukota: Tinjauan Historis Perkembangan Nganjuk sebagai Pusat Pemerintahan Baru, 1880-1901</title><creator>Siswanto, Depy Tri Budi</creator><creator>Lestari, Siska Nurazizah</creator><subject lang="en-US">history; Nganjuk; afdeeling; capital city</subject><description lang="en-US">Penelitian historis ini menjelaskan perkembangan Nganjuk sebagai ibukota baru Afdeeling Berbek. Berbek merupakan daerah di bawah kekuasaan Keresidenan Kediri. Pada tahun 1830 hingga 1880, ibukota pemerintahan afdeeling ini berada di Berbek, lokasinya berada di lereng Gunung Wilis yang terisolasi. Pada tahun 1878, terjadi pergantian kekuasaan di Berbek, yaitu diangkatnya Sosrokoesomo III sebagai bupati baru. Pemikirannya yang revolusioner, mencetuskan suatu ide pemindahan pusat pemerintahan. Pertimbangan utamanya adalah terisolasinya wilayah Berbek, untuk itu dipilihlah Nganjuk sebagai ibukota baru. Nganjuk dipilih sebagai pusat pemerintahan baru karena jalur kereta api Surabaya-Solo melewati kota ini dan sangat potensial untuk dijadikan sebagai ibu kota. Sejak ibukota dipindahkan ke Nganjuk pada tahun 1880, perkembangan kota berlangsung secara luar biasa. Pembangunan Nganjuk bukan semata tentang estetika ibu kota yang baru, namun juga untuk mempermudah administrasi pemerintahan. Pembangunan kota Nganjuk mempengaruhi kehidupan sosial-ekonomi masyakrakat hingga sekarang.Kata kunci: Afdeeling Berbek, pemindahan ibukota, Nganjuk, Sosrokoesomo III.</description><publisher lang="en-US">Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2018-08-31</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mkd/article/view/656</identifier><identifier>10.30743/mkd.v2i1.656</identifier><source lang="en-US">MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial; Vol 2, No 1 (2018); 1-10</source><source>2622-1373</source><source>2614-1159</source><source>10.30743/mkd.v2i1</source><language>eng</language><relation>https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mkd/article/view/656/565</relation><coverage lang="en-US">Indonesia</coverage><coverage lang="en-US"/><coverage lang="en-US"/><rights lang="en-US">Copyright (c) 2018 Depy Tri Budi Siswanto, Siska Nurazizah Lestari</rights><rights lang="en-US">https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--jurnal.uisu.ac.id-index.php-index-oai:article-656</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Siswanto, Depy Tri Budi
Lestari, Siska Nurazizah
title Afdeeling Berbek Pasca Pemindahan Ibukota: Tinjauan Historis Perkembangan Nganjuk sebagai Pusat Pemerintahan Baru, 1880-1901
publisher Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera
publishDate 2018
topic history
Nganjuk
afdeeling
capital city
url https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mkd/article/view/656
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mkd/article/view/656/565
contents Penelitian historis ini menjelaskan perkembangan Nganjuk sebagai ibukota baru Afdeeling Berbek. Berbek merupakan daerah di bawah kekuasaan Keresidenan Kediri. Pada tahun 1830 hingga 1880, ibukota pemerintahan afdeeling ini berada di Berbek, lokasinya berada di lereng Gunung Wilis yang terisolasi. Pada tahun 1878, terjadi pergantian kekuasaan di Berbek, yaitu diangkatnya Sosrokoesomo III sebagai bupati baru. Pemikirannya yang revolusioner, mencetuskan suatu ide pemindahan pusat pemerintahan. Pertimbangan utamanya adalah terisolasinya wilayah Berbek, untuk itu dipilihlah Nganjuk sebagai ibukota baru. Nganjuk dipilih sebagai pusat pemerintahan baru karena jalur kereta api Surabaya-Solo melewati kota ini dan sangat potensial untuk dijadikan sebagai ibu kota. Sejak ibukota dipindahkan ke Nganjuk pada tahun 1880, perkembangan kota berlangsung secara luar biasa. Pembangunan Nganjuk bukan semata tentang estetika ibu kota yang baru, namun juga untuk mempermudah administrasi pemerintahan. Pembangunan kota Nganjuk mempengaruhi kehidupan sosial-ekonomi masyakrakat hingga sekarang.Kata kunci: Afdeeling Berbek, pemindahan ibukota, Nganjuk, Sosrokoesomo III.
id IOS13929.--jurnal.uisu.ac.id-index.php-index-oai:article-656
institution Universitas Islam Sumatera Utara
affiliation onesearch.perpusnas.go.id
dpr.onesearch.id
ptki.onesearch.id
institution_id 1254
institution_type library:university
library
library Universitas Islam Sumatera Utara
library_id 1095
collection MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial
repository_id 13929
subject_area Sejarah
Pendidikan
Ilmu-ilmu Sosial
city KOTA MEDAN
province SUMATERA UTARA
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS13929
first_indexed 2020-06-05T01:49:56Z
last_indexed 2020-11-24T17:56:24Z
recordtype dc
_version_ 1686844224214925312
score 17.538404