Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa
Main Author: | Maryatuti, Sri |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Kerjasama Program Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Pasundan dengan Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI)
, 2017
|
Online Access: |
http://journal.unpas.ac.id/index.php/pjme/article/view/2714 http://journal.unpas.ac.id/index.php/pjme/article/view/2714/1237 |
Daftar Isi:
- Pandangan mengenai hasil belajar matematika yang sulit setelah siswa mendapatkan hasil yang selalu lebih rendah daripada mata pelajaran lain, karena kurangnya kemampuan siswa dalam matematika, minat, motivasi, kemampuan dasar, dan kemampuan kognitif, pendidik dan model pembelajaran dalam mengajar. Tujuan pembelajaran matematika untuk siswa adalah agar siswa memiliki kemampuan atau keterampilan dalam pemecahan masalah untuk mengasah pemikiran yang cermat, logis, analitis, kritis, dan kreatif. Implementasi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat mengurangi masalah di atas. Pembelajaran, pembelajaran berbasis masalah, melalui tahapan metode ilmiah dapat meningkatkan kemandirian belajar matematis siswa, ditunjukkan dengan skor rata-rata siswa normal memperoleh lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan pembelajaran langsung (konvensional). Hasil uji statistik menunjukkan nilai sig (2-tailed) 0,006 <0,05, yang berarti bahwa kemampuan pembelajaran pemecahan masalah matematika dan Pembelajaran Berbasis Masalah lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Zhitung = 6.601 dan nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0,00 <α = 0,05, yang berarti ada perbedaan yang signifikansi untuk kelas eksperimen setelah menerima perlakuan pembelajaran berbasis masalah dalam kemandirian studinya menjadi lebih baik.