AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KULIT LIDAH BUAYA (Aloe barbandensis miller) - ROSELA (Hibiscus sabdariffa L) DENGAN VARIASI LAMA PENGERINGAN
Main Author: | Yannie Asrie Widanti, Erik Lukman, Akhmad Mustofa & |
---|---|
Other Authors: | UNISRI |
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Slamet Riyadi Surakarta
, 2019
|
Online Access: |
http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/jtpr/article/view/2694 http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/jtpr/article/view/2694/2415 |
Daftar Isi:
- Aloe barbandensis miller yang kita kenal dengan nama lidah buaya adalah tanaman yang dapat tumbuhdengan cepat dan mudah dibudidayakan. Lidah buaya memiliki manfaat sebagai anti-inflamasi, anti jamur,anti bakteri untuk mengontrol tekanan darah. Tanaman lidah buaya sudah dikenal luas di Indonesia,khususnya di daerah pedesaan, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari.Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2faktor. Faktor pertama dengan rasio kulit lidah buaya dan rosela (2:1, 1:1, 1:2) sedangkan faktor yang kedua lamapengeringan (60, 70, 80 menit). Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan teh kering yang bersifatfungsional dan mengandung antioksidan tinggi serta disukai konsumen. Hasil penelitian menunjukkankombinasi perlakuan rasio kulit lidah buaya dan rosela 1:3 dengan lama pengeringan 60 menit adalah yangpaling optimal. Pemilihan ini didasarkan pada aktivitas antioksidan yang tinggi dan disukai konsumen. Padaperlakuan ini dihasilkan kadar air 7,91%, kadar abu 5,12%, total fenol 20,67%, aktivitas antioksidan 55,98%,pH 2,00, serta uji organoleptik terhadap kesukaan keseluruhan yaitu 3,40 (suka).Kata kunci: Antioksidan, teh, lidah buaya, rosella, pengeringan.