PROFIL USIA MENOPAUSE, STATUS GIZI, DAN SOSIAL EKONOMI WANITA DI DESA RANCAKALONG, KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT
Main Authors: | Fitrianti, Tia, Rohmatullayaly, Eneng Nunuz, Irawan, Budi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Padjadjaran
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.unpad.ac.id/biotika/article/view/36204 http://jurnal.unpad.ac.id/biotika/article/view/36204/pdf |
Daftar Isi:
- Menopause ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi secara permanen dan berhentinya fase reproduksi, serta diikuti dengan kehidupan pasca reproduksi “grandmotherhood” yang cukup panjang. Dalam perspektif evolusi, kehidupan yang panjang pasca reproduksi ini memberikan kesempatan pada seorang nenek untuk merawat cucu agar dapat bertahan hidup. Populasi wanita menopause di Indonesia akan semakin meningkat seiring bertambahnya angka harapan hidup. Variasi usia menopause dipengaruhi oleh berbagai faktor baik genetik maupun lingkungan. Oleh karena itu, penting mengetahui usia menopause serta bagaimana gambaran status gizi dan kondisi sosial ekonomi, yang mungkin dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita pasca reproduksi di Desa Rancakalong. Subjek penelitian ini adalah wanita Rancakalong berusia 40 tahun ke atas dan Suku Sunda. Metode penentuan status menopause menggunakan metode status quo (ya/tidak) dan dilanjutkan dengan metode ingatan untuk mengetahui usia menstruasi terakhir. Selain itu, pengukuran status gizi menggunakan indikator Indeks Massa Tubuh (IMT), dan status sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran keluarga). Median usia menopause dianalisis dengan menggunakan Probit GLM (Generalized Linear Model) pada program R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa median usia menopause wanita adalah 49,8 tahun. Wanita di Desa Rancakalong cenderung menjadi obesitas ketika memasuki usia lanjut. Kondisi obesitas dan sosial ekonomi yang terbilang menengah ke bawah ini berpotensi mempengaruhi usia menopause dan juga memicu terjadinya masalah-masalah kesehatan wanita pasca reproduksi. Padahal, kehidupan pasca reproduksi dapat dimanfaatkan secara maksimum untuk memberikan bantuan kepada anak mereka untuk merawat cucu sehingga meningkatkan keberlangsungan hidup keturunannya, apabila kondisi wanita pasca reproduksi dalam kondisi sehat.