ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM CERPEN BURUNG LURI KARYA ARYANTI

Main Author: Sholeh, Khabib
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo , 2015
Online Access: http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/bahtera/article/view/3506
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/bahtera/article/view/3506/3325
Daftar Isi:
  • ABSTRAK: Linguistik secara keseluruhan membantu kita lebih memahami fenomen kebahasaan daripada fenomena sosial, apalagi proses berpikir. Linguistik secara keseluruhan juga lebih membantu mahasiswa sadar akan perilaku berbahasa lisan daripada bahasa tulis, baik pada dirinya maupun bagi orang lain. Kenyataan ini mungkin bisa dijelaskan dengan pendekatan Saussure yang sejak awal menekankan bahasa lisan sebagai objek kajian utama kajian linguistik modern. Ada empat teori tentang kemungkinan hubungan antara bahasa dengan masyarakat. Pertama, struktur masyarakat mungkin tidak berpengaruh dan tidak menentukan struktur bahasa dan/atau perilaku. Kedua, struktur linguistik dan/atau perilaku mungkin tidak berpengaruh atau menentukan struktur masyarakat. Ketiga, struktur bahasa dan struktur masyarakat saling berpengaruh. Keempat, masyarakat dan bahasa masing-masing bebas (Wardhaught, 1993: 10-11). Penggunaan tuturan dan percakapan yang demikian relevan dengan profesi tokoh cerita sebagai anggota masyarakat, yakni sebagai orang tua (suami istri), anak, sahabat, dan hewan (sebagai Burung Luri). Sebagai orang tua, mereka dituntut terampil mengemas maksud dengan kode yang menimbulkan kesan arif dan bijaksana di hadapan tokoh lain. Dengan keterampilan itu mereka dipatuhi nasihatnya. Sebagai seorang anak, mereka lebih banyak bertutur dengan cara langsung dan sebagai evaluasi. Burung Luri sebagai tokoh hewan lebih banyak bertutur lugas, langsung, dan harfiah. Kata kunci: tindak tutur, cerpen Burung Luri.