Potensi Kolonisasi Mikoriza Arbuskular dan Cendawan Endofit dan Kemampuannya dalam Pengendalian Layu Fusarium pada Bawang Merah
Main Authors: | Fitriani, Mei Lita, Wiyono, Suryo, Sinaga, Meity Suradji |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jfiti/article/view/24157 https://journal.ipb.ac.id/index.php/jfiti/article/view/24157/19226 |
Daftar Isi:
- Colonization Potential of Arbuscular Mycorrhiza and Endophytic Fungi and Its Effectiveness in Control Fusarium Wilt on Shallot Fusarium wilt is an important disease on shallot (Allium cepa var. Aggregatum) due to Fusarium oxysporum f.sp. cepae. The research aimed to study colonization of arbuscular mycorrhiza and endophytic fungi, and their biocontrol performance against fusarium wilt disease of shallot. The experiment was performed using a completely randomized design with 8 treatments and 5 replications. The effectiveness of biocontrol agents on the progress of fusarium wilt was observed from the percentage of agent biocontrol colonization ̧ disease latent periode ̧ disease incidence ̧ rate of infection ̧ and area under disease progress curve. The biocontrol agent tested successfully symbiotic in the root tissue of shallot. The single application of arbuscular mycorrhizal showed the best influence on plant growth and suppressing the progress of fusarium wilt in shallots with the longest disease latent period at 21 days and decreasing disease incidence up to 40%.
- Layu Fusarium merupakan penyakit penting pada bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae. Pada penelitian ini, isolat biokontrol potensial cendawan endofit dan mikoriza diuji kemampuan kolonisasinya secara tunggal dan kombinasi untuk menekan perkembangan penyakit layu Fusarium. Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 8 perlakuan dan 5 ulangan. Kemampuan menekan patogen diamati dari persentase kolonisasi agens biokontrol, periode laten penyakit, insidensi penyakit, laju infeksi, dan area under the disease progress curve (AUDPC). Agens biokontrol yang diujikan berhasil bersimbiosis dengan akar tanaman bawang merah. Aplikasi tunggal mikoriza arbuskular paling baik dalam memengaruhi pertumbuhan tanaman dan menekan perkembangan penyakit layu fusarium pada bawang merah dengan periode laten penyakit terpanjang 21 hari dan menurunkan insidensi penyakit hingga 40%.