MISTISISME DAN TRANSENDENSI SOSIO-KULTURAL ISLAM DI MASYARAKAT PESISIR PANTAI PARANGKUSUMO YOGYAKARTA

Main Authors: Ichsan, Yazida, Hanafiah, Yusuf
Format: Article info application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung , 2020
Online Access: https://journal.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php/jf/article/view/856
https://journal.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php/jf/article/view/856/543
Daftar Isi:
  • Mistisme yang dikenal dengan laku batin di dalam masyarakat  Jawa menjadi fenomena menarik untuk dikaji. Sebagai sebuah perangkat pemikiran yang meliputi kosmologi dan mitologi, laku batin direalisasikan dalam bentuk ritual untuk memperoleh tujuan tertentu. Di kalangan masyarakat pesisir, Ziarah Batu Cinta komplek Cepuri pantai Parangkusumo merupakan salah satu petilasan pertemuan Nyi Roro Kidul dan Panembahan Senopati yang dianggap sebagai tempat mustajabah untuk melaksanakan ritual.  Fenomena tersebut melatarbelakangi peneliti bagaimanakah perilaku sejarah, ritual dan perspektif masyarakat terhadap ritual zirah batu yang dilaksanakan di komplek Cepuri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sekaligus menganalisis praktik ziarah kubur pada masyarakat pesisir Parangkusumo. Riset merupakan riset kualitatif dengan dengan jenis studi kasus. Pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi yang berkaitan dengan ziarah batu di Parangkusumo. Peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan untuk mengumpulkan dan menguji kredibiltas data menggunakan trianggulasi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ritual ziarah Batu dilatarbelakangi dengan kisah pertemuan Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul yang menjalin pernikahan spiritual untuk mewujudkan ketentraman Yogyakarta. Adapun motif ritual biasanya dilakukan untuk memperoleh ketenangan, kekuatan, keturunan dan keberkahan hidup dengan ritual berdiam diri di depan batu dengan memanjatkan doa sesuai dengan agama dilanjutkan tabur bunga dan memasang dupa. Masyarakat pesisir sendiri memahami bahwa ziarah batu merupakan salah satu wasilah akan adanya keberkahan di dalam kehidupan masyarakat. meskipun demikian, masyarakat tetap melanjalankan peribadatan sesuai dengan ajaran agamanya, sehingga unsur sikretis sangat kental di dalamnya.