Pengujian Indikator Subjektif dan Okulomotor dalam Mendeteksi Kantuk dan Kelelahan: Eksperimen dengan Simulator Kereta Api
Main Author: | Theresia, Clara |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)
, 2020
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jei/article/view/54251 https://ojs.unud.ac.id/index.php/jei/article/view/54251/32971 |
Daftar Isi:
- Kelelahan dan kantuk merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan khususnya disektor transportasi. Sejumlah pengukuran subjektif dan objektif dapat digunakan sebagai indikator pendeteksi kelelahan dan kantuk. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi apakah terdapat korelasi antara Karolinska sleepiness Scale sebagai indikator kantuk subjektif terhadap frekuensi kedipan sebagai indikator okulomotor objektif dalam mendeteksi kelelahan dan kantuk. Penelitian ini melibatkan 12 orang partisipan yang mengemudikan simulator kereta api selama 4 jam perjalanan. Setiap partisipan mengalami tiga perlakuan kuantitas tidur pada malam sebelum eksperimen yaitu kondisi tidur ekstrim (2 jam), moderate (4 jam) dan normal (8 jam). Penilaian kelelahan dan kantuk menggunakan 2 indikator yaitu indikator kantuk subjektif dengan Karolinska Sleepiness Scale dan indikator pergerakan mata berupa frekuensi kedipan per menit dari rekaman video kamera sepanjang perjalanan. Temuan utama pada penelitian ini yaitu adanya korelasi positif kuat antara indikator kantuk subjektif terhadap indikator okulomotor berupa frekuensi kedipan per menit khususnya untuk kondisi tidur moderate 4 jam (r=0.861, p=0.013). Korelasi yang kuat antara keduanya menunjukkan bahwa kedua indikator baik subjektif maupun okulomotor dapat saling mendukung dalam mendeteksi kantuk dan kelelahan. Temuan lainnya bahwa skor KSS>5 terjadi setelah satu jam mengemudi untuk kondisi sleep deprivation ekstrim 2 jam dan terjadi setelah 160 menit mengemudi pada kondisi tidur moderate 4 jam.
- Fatigue and drowsiness are factors that contribute to accidents, especially in the transportation sector. A number of subjective and objective measurements can be used as indicators to detect fatigue and sleepiness. This study aims to investigate whether there is a correlation between the Karolinska sleepiness Scale as a subjective indicator of sleepiness and the frequency of blinking as an objective oculomotor. This study involved 12 participants who drove the train simulator for 4 hours. Each participant experienced three treatments of the quantity of sleep the night before the experiment namely extreme sleep conditions (2 h), moderate (4 h) and normal (8 h). Assessment of fatigue and sleepiness used 2 indicators, subjective indicators of sleepiness with the Karolinska Sleepiness Scale and indicators of eye movement in the form of the frequency of blinks per minute of video footage of the camera along the way. The main finding in this study was that there is a strong positive correlation between subjective sleepiness indicators and oculomotor indicators in blink rates per minute, especially for moderate sleep conditions of 4 hours (r=0.861, p=0.013). A strong correlation between the two shows that both subjective and oculomotor can support each other in detecting sleepiness and fatigue. Another finding is that a KSS score larger than 5 occurs after one hour of driving for 2 hours of extreme sleep deprivation and occurs after 160 minutes of driving in a moderate 4 hours sleep condition.