Kamuflase dan Strategi Antipredasi Pada Kepiting Hantu Ocypode (Weber, 1795) di Pantai Congot, Kulonprogo, Yogyakarta
Main Authors: | Pratiwi, Eka Mulia, Susilohadi, Susilohadi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
University of Jambi
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://online-journal.unja.ac.id/biospecies/article/view/6598 http://online-journal.unja.ac.id/biospecies/article/view/6598/4193 |
Daftar Isi:
- Antipredation adalah salah satu jenis adaptasi yang dilakukan oleh hewan mangsa dalam menghadapi predator, baik yang menghindar maupun bertarung. Strategi antipredasi yang paling sering dilakukan oleh beberapa hewan adalah dengan menipu para predator, salah satunya dengan kamuflase. Dalam kepiting hantu yang disamarkan dilakukan dengan menggunakan teknik pencocokan latar belakang, yang mengubah warna tubuh mereka dan mencocokkannya dengan warna lingkungan mereka dengan menyesuaikan konsentrasi dan dispersi pigmen di chromatophore (Davies, 2013). Selain kamuflase, kepiting hantu juga menjadikan lubang sebagai tempat persembunyian pemangsa. Dengan mengacu pada strategi kamuflase dan antipredasi pada Kepiting Hantu (Ocypode), perlu dilakukan penelitian yang meneliti perilaku strategi antipredasi yang mencakup kamuflase dan arsitektur liang kepiting hantu di Pantai Congot, Kulonprogo, Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk mengambil data potret cahaya tampak menggunakan Ocypode dan lingkungannya untuk menganalisis nilai RGB, kemudian membandingkan komposisi RGB dengan spesimen dan lingkungannya dengan indeks Euclidean Distance. Selain itu, pengumpulan data arsitektur liang menggunakan bubuk gypsum disterilkan dengan air dan kemudian dibiarkan kering dan kemudian hasil cetakan diukur dan dianalisis. Hasil yang diperoleh antara lain nilai Euclidian Distance sebesar 0,12 yang menunjukkan bahwa warna pada karapas sesuai dengan warna lingkungan. Selain itu, ada 29 cor arsitektur liang yang terdiri dari 20 bentuk-I, 2 bentuk-J, 2 bentuk-L, 1 bentuk spiral 3-Y, dan 1 bentuk kompleks.
- Antipredation is one type of adaptation done by prey animals in the face of predators, both avoid and fight. The antipredation strategy most often done by some animals is to trick predators, one of them by camouflage. In the camouflaged ghost crabs performed using background matching techniques, which alter their body colors and match them to the color of their environment by adjusting the concentration and dispersal of pigment in the chromatophore (Davies, 2013). In addition to camouflage, ghost crabs also make the hole as a hiding place from predators. With reference to camouflage and antipredation strategies on Ghost Crabs (Ocypode), It is necessary to conduct a study that examines the behavior of antipredation strategies that include camouflage and architecture of ghost crab burrows in Congot Beach, Kulonprogo, Yogyakarta. The method used in this research includes taking visible light portrait data using Ocypode and its environment to analyze the RGB value, then compare the RGB composition to the specimen and its environment with the Euclidean Distance index. In addition, data collection of burrow architecture using powder gypsum was sterilized with water and then allowed to dry and then the result of the mold is measured and analyzed. The results obtained, among others, the value of Euclidian Distance of 0.12 which indicates that the color on the carapaks are in accordance with the color of the environment. Furthermore, there were 29 cast of burrow architecture consisting of 20 I-shapes, 2 J-shapes, 2 L-shapes, 1 spiral 3 Y-shape, and 1 complex form.