REINTERPRETASI JIHĀD MENURUT AL-QARAḌĀWĪ DAN RELEVANSINYA DALAM KONTEKS KEKINIAN
Main Author: | Hadi, Taufiqul |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.lsamaaceh.com/index.php/kalam/article/view/19 http://journal.lsamaaceh.com/index.php/kalam/article/view/19/18 |
Daftar Isi:
- Jihād merupakan salah satu perintah pokok yang terdapat dalam Alquran dan Hadis yang lebih diinterpretasikan oleh para ulama fikih klasik sebagai perintah berperang di jalan Allah. Dalam konteks sekarang ini, interpretasi yang demikian menjadikan banyak pihak terutama non-muslim beranggapan bahwa agama Islam sebagai agama yang radikal dengan menghalalkan kekerasan. Sehingga fenomena yang demikian membuat al-Qaraḍāwī berinisiatif untuk memunculkan gagasan-gagasan baru dalam jihād, terutama di dalam menginterpretasikan ulang berbagai pemahaman jihād yang berkembang di kalangan umat Islam. Dalam usahanya tersebut, al-Qaraḍāwī berusaha menghindari prinsip perang sebagai sarana jihād dan menggantikannya dengan bentuk dakwah melalui berbagai sarana atau media teknologi informasi yang ada pada saat ini sebagai pengganti dari jihād dalam bentuk perang tersebut. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa reinterpretasi jihād yang digagas oleh al-Qaraḍāwī dinilai sangat relevan untuk diterapkan dalam konteks kekinian.