Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. Sapientum L.) Terhadap Pertumbuhan Trichophyton rubrum Secara In Vitro

Main Authors: Maulana, Rafliandi Nasruan, Zulfa, Fajriati, Setyaningsih, Yuni
Format: Article info application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Kedokteran, UPN Veteran Jakarta , 2020
Online Access: https://conference.upnvj.ac.id/index.php/sensorik/article/view/426
https://conference.upnvj.ac.id/index.php/sensorik/article/view/426/189
https://conference.upnvj.ac.id/index.php/sensorik/article/downloadSuppFile/426/106
Daftar Isi:
  • Dermatofitosis merupakan kelompok penyakit yang disebabkan oleh jamur dermatofit salah satunya dari genus Trichophyton. Trichophyton rubrum adalah penyebab dermatofitosis tersering di seluruh dunia, terutama menginfeksi manusia. Saat ini banyak dikembangkan obat anti jamur sebagai alternatif terapi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kepekaan ekstrak kulit pisang ambon (Musa paradisiaca var. Sapientum L.) terhadap pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum yang dilakukan dengan metode sumuran menggunakan media Sabouroud Dextrose Agar dengan konsentrasi 10%, 20%, 40% dan 80% melalui empat kali perlakuan. Penelitian bertempat di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta pada bulan November 2019. Berdasarkan hasil uji fitokimia, didapatkan bahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrak adalah tannin, fenolik, flavonoid, triterpenoid dan glikosida. Tiap konsentrasi menunjukkan respon hambatan rata-rata yang berbeda, dimana konsentrasi tertinggi 80% memiliki diameter nilai hambat rata-rata 4,52 mm. Hasil daya hambat sebesar 4,52 mm ini termasuk dalam kategori lemah karena kurang dari 5 mm. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai 0,003 (< 0,05) yang berarti terdapat perbedaan hasil yang bermakna antar kelompok perlakuan. Semakin tinggi konsentrasi maka respon hambat semakin kuat. Penelitian ini menunjukkan ekstrak kulit pisang ambon mampu menghambat pertumbuhan jamur T. rubrum.