Pembelajaran Anak Autis Dengan Metode Picture Exchange Communication System (PECS) Berbasis Multimedia Augmented Reality
Main Authors: | Taryadi, Taryadi, Kurniawan, Ichwan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia
, 2017
|
Online Access: |
http://journal.uii.ac.id/index.php/snimed/article/view/8511 http://journal.uii.ac.id/index.php/snimed/article/view/8511/PDF%2006 |
Daftar Isi:
- Autisme merupakan kelainan perkembangan pervasive yang menyebabkan gangguan pada pemikiran, perasaan, pendengaran, ucapan dan interaksi sosial. Untuk alasan ini, anak autis membutuhkan pelatihan khusus untuk meningkatkan kemampuan dalam mempelajari keterampilan dan pengetahuan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan sebuah alternatif model pembelajaran dengan menggunakan augmented reality dengan menerapkan teknik pelatihan Picture Exchange Communication System (PECS). Sistem ini membantu mengajari anak-anak dengan bantuan gambar atau benda bersamaan dengan kata kunci atau frasa terkait yang sesuai dengan interaksi yang cepat. Pembuatan sistem ini menggunakan metode pengembangan sistem dengan alat bantu unified modelling language (UML) untuk merancang sistem. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji alfa dan beta untuk melihat kesesuaian sistem dengan kebutuhan user. Hasil dari alpha test dengan menggunakan metode black-box mengindikasikan bahwa semua fungsi yang ada didalam sistem berjalan dengan baik, sesuai dengan desain aplikasi. Hasil dari beta testing dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) multimedia AR yang dikembangkan memiliki tampilan yang baik dan mudah untuk digunakan; (2) user dan dengan mudah mengikuti instruksi yang disediakan; (3) sistem mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh user. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan rata-rata dalam komunikasi pada awal sebelum perlakukan sebesar 47% sedangkan pada saat perlakukan mendapatkan tingkat rata-rata 65%. Sedangkan pada fase setelah dilakukan intervensi ada peningkatan rata-rata menjadi 70%.