Kajian Ekolinguistik Terhadap Ketergerusan Leksikon Kesaguan pada Masyarakat Tolaki di Kabupaten Konawe
Main Author: | ., Aris |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo
, 2017
|
Online Access: |
http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/etnoreflika/article/view/66 http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/etnoreflika/article/view/66/53 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara mendalam tentang ketergerusan leksikon kesaguan beserta faktor penyebabnya pada masyarakat Tolaki di Kabupaten Konawe. Penelitian ini dilaksanakan di 4 kecamatan kabupaten Konawe, yaitu: (1) Kecamatan Konawe; (2) Kecamatan Pohara; (3) Kecamatan Meluhu; dan (4) Kecamatan Lambuya yang terletak di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Ketergerusan pemahaman ekoleksikon kesaguan di Kabupaten Konawe disebabkan oleh faktor penuturnya. Selain itu, disebabkan pula oleh perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, migrasi penduduk, dan seni membawa para penutur bahasa Tolaki selalu berinteraksi dengan penutur bahasa lain, seperti bahasa Bugis, bahasa Selayar, bahasa Jawa, bahasa Bali yang hidup berdampingan dalam wilayah yang sama. Adapun penyebab kurang penguasaan tutur leksikon kesaguan dipengaruhi adanya kawin silang, mobilisasi penduduk yang tinggi, menguatnya kesadaran masyarakat sangat mempengaruhi penguasaan dan penggunaan keberagaman ekoleksikal kesaguan sehari-hari. Kata kunci : ekolinguistik, leksikon kesaguan, bahasa tolaki, sagu, tawaro
- ABSTRACT This study aims to describe in depth about the loss of kesaguan lexicon and its contribution factors toward the Tolaki society at Konawe Regency. This research was conducted in four districts of Konawe districts, namely: (1) Konawe District; (2) Pohara District; (3) Meluhu District; and (4) Lambuya District which is located in the Konawe, Southeast Sulawesi Province. The results showed that: the loss of kesaguan eco-lexicon understanding in Konawe was caused by the speakers. In addition, it also caused by developments in science, technology, migration, then brought the native of Tolaki interacted with other speakers of languages, such as the Bugisnese, Selayarnese, Javanese, and Balinese that coexist in the same area. The reason of the lack of speech control of kesaguan lexicon was influenced by interbreed, high population mobilization, strengthening of public awareness that influenced the control and the use of kesaguan eco-lexical diversity in every day. Key words: eco-linguistic , kesaguan lexicon, tolaki language, sago, tawaro.