BHISA KANTISELE (PENGOBAT TRADISIONAL DI DESA KOLESE KECAMATAN PASIKOLAGA KABUPATEN MUNA
Main Authors: | Dagani, Mia Hariani, Hafsah, Wa Ode Sitti, Janu, La |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo
, 2017
|
Online Access: |
http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/etnoreflika/article/view/495 http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/etnoreflika/article/view/495/408 |
Daftar Isi:
- In Kolese Village, District of Pasikolaga, Muna Regency, there is a traditional treatment of Bhisa kantisele. It cures diseases that cannot be cured by medical treatment. This study aims to determine the causes and characteristics of diseases as well as to know the treatment process of tisele by Bhisa kantisele in Kolese Village, Pasikolaga District, Muna Regency. Data collection is done by direct observation techniques and in-depth interviews. The data were analyzed descriptively qualitatively. Data analysis is intended to simplify the data so that it is more readable and understood. The results of this study show that, there are several characteristics of tisele that can be treated by kantisele bhisa which include pale, lack of appetite, insomnia, sudden shock, not sneezing the body feels cold during the day and feels constant fear and trembling body. There are several treatment processes for tisele which are carried out by Bhisa Kantisele, which detects patient's disease, reads prayers (bhatata) on certain body parts, namely the soles of the feet, knees, center, neck, right ear, left ear, and crown, and recite prayers (bhatata) in a glass of water. The equipment uses corn cob media, water and prayers (bhatata). Bhisa kantisele in the community in Kolese Village is very trusted and has been proven to cure tisele. The villagers consider the tisele disease that they suffer can only be cured by bhisa kantisele and cannot be cured by medical treatment.
- Di Desa Kolese Kecamatana Pasikolaga Kabupaten Muna, ada sebuah pengobatan tradsional yang disebut masyarakat Bhisa kantisele yang menyembuhkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh pengobatan medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan ciri-ciri penyakit tiseleserta mengetahui proses pengobatan penyakit tisele oleh Bhisa kantisele di Desa Kolese, Kecamatan Pasikolaga Kabupaten Muna. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan langsung dan wawancara mendalam. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriftif kualitatif. Analisis data yang dimaksudkan untuk menyederhanakan data yang diperoleh agar lebih muda dibaca dan dipahami. Hasil penenlitian ini menunjukan bahwa, terdapat beberapa ciri-ciri penyakit tisele yang dapat diobati oleh bhisa kantisele yaitu diantaranya pucat, kurang nafsu makan, susah tidur, kaget secara tiba-tiba, tidak bersin tubuh terasa dingin pada siang hari serta merasa ketakutan yang terus menerus dan tubuh gemetar. Terdapat beberapa proses pengobatan penyakit tisele yang dilakukan oleh bhisa kantisele yaitudengan mendeteksi penyakit pasien, membacakan doa-doa (bhatata) pada bagian-bagian tubuh tertentu yaitu telapak kaki, lutut, pusat, leher, telinga kanan, telinga kiri, dan ubun-ubun, serta membacakan doa-doa (bhatata) dalam segelas air. Peralatan tersebut menggunakan media tongkol jagung, air serta doa-doa (bhatata). Bhisa kantisele pada masyarakat di Desa Kolese sangat dipercaya dan sudah terbukti bisa menyembuhkan penyakit tisele. Masyarakat Desa Kolese menganggap bahwa penyakit tisele yang mereka derita hanya dapat disembuhkan oleh bhisa kantisele dan tidak dapat disembuhkan oleh pengobatan medis.