Pola Pewarisan Tradisi Lisan Kabhanti Modero pada Masyarakat Muna Di Sulawesi Tenggara

Main Author: ., Samsul
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo , 2018
Online Access: http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/etnoreflika/article/view/131
http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/etnoreflika/article/view/131/102
Daftar Isi:
  • This research aims at expressing about the inheriting pattern of Oral tradition of Kabhanti Modero to Munanese People in South East Sulawesi. This research was done in three districts in Muna Regency namely Duruka, Lohia, and La Salepa districts. Data source in this research are field and library data. The method used in this research is ethnographic method. With ethnographic method, local community’s knowledge about the inheriting pattern of kabhanti modero can be expressed. Data collecting were done by two ways, namely field and library data. The field research was done by some techniques, i.e. participatory observation, interview, and recording techniques. Library data were done by finding out the data or references related with the object of research.  Data in this research were analyzed by using qualitative descriptive analysis. The findings showed that nowadays the inheriting pattern of kabhanti modero is still done in non formal way. Non formal inheriting is conducted through direct inheriting, internal family inheriting and in-performing inheriting. The inheriting through record industry of VCD or DVD cassettes has not been done in kabhanti modero. Formal inheriting has not been carried out up to now. The formal inheriting means making kabhanti modero to be included in local load curriculum or Cultural Art subject as the cultural heritage of Munanese people. Keywords: inheriting pattern, oral tradition, kabhanti moder
  • Penelitian ini bertujuan untuk  memperlihatkan atau mengungkapkan  pola pewarisan yang digunakan dalam penulisan tradisi lisan kabhanti modero. Penelitian ini dilakukan di tiga kecamatan yaitu Duruka, Lohia, dan La Salepa. Sumber data dalam penelitian ini adalah data lapangan dan data pustaka. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yakni penelitian lapangan (field research) dan penelusuran studi pustaka. Pengumpulan data dengan cara penelitian lapangan dilakukan dengan beberapa teknik. Teknik-teknik tersebut adalah teknik pengamatn terlibat (participatory observation), teknik wawancara (interview technique), dan teknik perekaman (recording technique). Penelusuran studi pustaka dilakukan dengan mencari data-data atau referensi di perpustakaan yang relevan dengan objek penelitian.  Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pewarisan kabhanti modero pada masyarakat Muna sekarang ini masih dilakukan secara non formal. Pewarisan non formal dilakukan dengan secara langsung, dalam keluarga, dan dalam pertunjukan. Pewarisan melalui industri rekaman dengan pembuatan kaset VCD atau DVD belum dilaksanakan dalam kabhanti modero. Pewarisan secara formal hingga saat ini belum dilaksanakan. Pewarisan formal yang dimaksud adalah dimasukkannya kabhanti modero dalam kurikulum muatan local atau pelajaran Seni Budaya sebagai warisan budaya masyarakat Muna.   Kata kunci: pewarisan, tradisi lisan, kabhanti modero