Patogenisitas Metarhizium huainamdangense Isolat Dumoga Timur Terhadap Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) Pada Tanaman Padi Sawah

Main Authors: Wongkar, Jusak, Tarore, D, Rimbing, J
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Sam Ratulangi , 2022
Online Access: https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/bioslogos/article/view/37827
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/bioslogos/article/view/37827/35377
Daftar Isi:
  • Brown planthoppers have been reported to be resistant to various types of insecticides. One of the environmentally friendly controls is the use of entomopathogenic fungi. This study aims to test the effectiveness of the entomopathogenic fungus M. huainamdangense local isolates against brown planthoppers. Pathogenicity testing of local isolates of M. huainamdangense used a completely randomized design (CRD) with five treatments, namely K1 (Density 106), K2 (Density 107), K3 (Density 108), K4 (Density 109) and K0 as control. Each treatment was repeated 5 (five) times. The results showed that the fastest treatment to kill insects up to 100% was in the K4 treatment (density 109). The results of the probit analysis showed the LT50 value in the conidium density treatment 109 (K4) at 1.6 days. Meanwhile, the LC50 value showed a concentration of 108.9 conidium/ml on the second day. The use of a lower concentration of conidia density was able to kill 50% of insects in a longer time. Keywords: Metarhizium huainamdangense; entomopathogen; Nilaparvata lugens ABSTRAKWereng coklat telah dilaporkan resisten terhadap berbagai jenis insektisida. Salah satu pengendalian yang ramah lingkungan, yaitu dengan penggunaan jamur entomopatogen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan jamur entomopatogen M. huainamdangense isolat lokal terhadap wereng coklat. Pengujian patogenisitas isolat lokal M. huainamdangense menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan yaitu perlakuan K1 (Kerapatan 106), K2 (Kerapatan 107), K3 (Kerapatan 108), K4 (Kerapatan 109) dan K0 sebagai kontrol. Setiap perlakuan diulang 5 (lima) kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang paling cepat mematikan serangga hingga 100% yaitu pada perlakuan K4 (Kerapatan 109). Hasil analisis probit menunjukkan nilai LT50 pada perlakuan kerapatan konidium 109 (K4) yaitu pada 1,6 hari, sedangkan nilai LC50 menunjukkan konsentrasi 108,9 konidium/ml pada hari kedua. Penggunaan konsentrasi kerapatan konidia yang lebih rendah mampu mematikan 50% serangga dalam waktu yang lebih lama. Kata kunci: Metarhizium huainamdangense; entomopatogen; Nilaparvata lugens