IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING (DD/CT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN POKOK BAHASAN BUDAYA POLITIK DI INDONESIA PADA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 SELESAI KABUPATEN LANGKAT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Main Author: | Amaruddin, Drs |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
STKIP Budidaya Binjai
, 2019
|
Online Access: |
https://ejournal.stkipbudidaya.ac.id/index.php/ja/article/view/225 https://ejournal.stkipbudidaya.ac.id/index.php/ja/article/view/225/156 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan minat belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) di Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Selesai Kabupaten Langkat. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Selesai. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mencakup perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Selesai Kabupaten Langkat Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, catatan lapangan, wawancanra dan dokumentasi. Keabsahan data dapat diketahui melalui triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif model Miles dan Huberman mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.Upaya meningkatkan minat belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran PKn di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Selesai dapat dilakukan menggunakan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking disertai dengan lembar kerja bergambar dan pemberian motivasi berupa penghargaan. Peningkatan minat belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dapat ditunjukkan dengan perolehan rerata persentase minat belajar siswa siklus I 72,07% meningkat pada siklus II sebesar 92,67% dengan gain percentage sebesar 0,73% (kategori tinggi) dan perolehan rerata persentase kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I sebesar 71,74% meningkat pada siklus II sebesar 92,12% dengan gain percentage sebesar 0,72% (kategori tinggi). Peningkatan dari siklus I ke siklus II tersebut sudah mencapai ≥ 75% atau kriteria keberhasilan yang ditentukan, sehingga penelitian ini dikatakan berhasil.