Otoritas sunnah non-tasyri'iyyah menurut yusuf Al-Qaradhawi
Sunnah merupakan hal yang keluar dari Nabi, baik perkataan, perbuatan maupun pembiaran terhadap prilaku sahabat (taqrir), dari semua tersebut terdapat sunnah yang mengandung hukum yang mengikat yang lazim di sebut tasyriiyyah, atau sunnah yang berlaku umum dan tidak mengikat (non-tasyriiyyah), hal i...
Format: | |
---|---|
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jogyakarta :
Ar-Ruzz Media
, 2011
Jogyakarta : , 2017 |
Edition: | Cetakan II, 2017 |
Subjects: | |
Online Access: |
http://katalogarpusdaprovjateng.perpusnas.go.id/detail-opac?id=142632 |
Summary: |
Sunnah merupakan hal yang keluar dari Nabi, baik perkataan, perbuatan maupun pembiaran terhadap prilaku sahabat (taqrir), dari semua tersebut terdapat sunnah yang mengandung hukum yang mengikat yang lazim di sebut tasyriiyyah, atau sunnah yang berlaku umum dan tidak mengikat (non-tasyriiyyah), hal ini terkait dengan dengan posisi dan fungsi Nabi yang terkadang sebagai manusia biasa, sebagai pribadi, suami, sebagai utusan Allah, sebagai kepala negara, sebagai panglima perang, sebagai hakim dan lainya. Dikotomi antara tasyriiyyah-non tasyriiyyah memunculkan problem yang dilematis, karena memisahkan tindakan kemanusiaan dan kerasulan Muhammad bukanlah hal yang mudah, karena keduanya melebur dalam satu kepribadian Nabi, sehingga perlu dipahami dalam kapasitas apa sunnah atau hadis itu muncul, sebagai Rasul, manusia biasa, hakim, panglima perang dan lain sebagainya. |
---|---|
Item Description: |
Indeks |
Physical Description: |
533 halaman ; 21 cm |
Bibliography: |
Bibliografi : halaman 505-526 |
ISBN: |
9789792547402 9789792548402 |