THE RANKING PERFORMANCE ON SHARIA FINANCIAL INSTITUTIONS BASED ON MAQASHID AL-SHARI’AH

Main Authors: HT, Herni Ali, Rama, Ali
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI , 2016
Online Access: https://jurnaldialog.kemenag.go.id/index.php/dialog/article/view/94
https://jurnaldialog.kemenag.go.id/index.php/dialog/article/view/94/59
Daftar Isi:
  • This study aims at developing the concept of maqashid al-shari’ah as the fundamental principles for sharia banks. It also sought to develop measurement methods through relevant performance ratio. Maqashid al-shari’ah principles are underlined by three major concepts, namely: (i) individual learning (tahdhibal-fard); justice enforcement (iqamah al-‘adl); and welfare improvement (jalb al-maslahah). These three concepts are then derived into measurable dimentions, elements, an d indicators for public sharia banks in Indonesia. This study employed indexation and benchmarking to 2014 financial report and it found that there is no correlation between the sharia bank assets  to their maqashid al-shari’ah performance. Bank Syariah Mandiri with the biggest asset, for instance, perfomed  low in the principle of maqashid al-shari’ah. On the contrary, Bank Maybank Syariah and Panin Syariah with less assets performed better. This study suggests that sharia banks Indonesia should apply maqashid al-shari’ah  principles for the organizational goals and evaluation method. KEY WORDS:Maqashid al-shari’ah, financial performance, individual learning, justice, welfare, sharia banks
  • Penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan konsep maqashid syariah (MS) sebagai basis penentuan tujuan utama yang harus dicapai oleh bank syariah yang selanjutnya dikembangkan metode pengukurannya melalui rasio-rasio kinerja yang relevan. Konsep MS didasarkan pada tiga tujuan utama yang ingin dicapai,  yaitu (i) pendidikan individu (tahdhib al-fard); (ii) penegakan keadilan (iqamah al-‘adl); dan (iii) mendorong kesejahteraan (jalb al-maslahah). Ketiga konsep itu  selanjutnya diturunkan menjadi dimensi, elemen dan indikator terukur pada masing-masing bank umum syariah di Indonesia. Dengan menggunakan metode indeksasi dan pembobotan dengan data laporan keuangan tahun 2014, penelitian ini menemukan bahwa tidak ada korelasi antara jumlah aset bank syariah dengan kinerja MS-nya. Hal ini terlihat bank Mandiri Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS) terbesar asetnya di Indonesia justru memiliki kinerja MS yang rendah. Sebaliknya, bank Maybank Syariah dan Panin Syariah yang jumlah asetnya relatif jauh lebih kecil justru memiliki kinerja MS yang tinggi. Oleh karena itu, bank syariah di Indonesia harus menjadikan maqashid shariah sebagai tujuan organisasi dan mengembangkan metode evaluasinya. KATA KUNCI:Maqashid syariah, kinerja keuangan, pendidikan individu, keadilan, kesejahteraan, bank syariah