ZIKIR MEMAKAI BIJI TASBIH DALAM PERSPEKTIF LIVING HADIS

Main Author: Suryadilaga, Muhammad AlFatih
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI , 2017
Online Access: https://jurnaldialog.kemenag.go.id/index.php/dialog/article/view/24
https://jurnaldialog.kemenag.go.id/index.php/dialog/article/view/24/8
Daftar Isi:
  • Remembrance and prayer is something that is encouraged in Islam. Evidence of human devotion to his Lord is always given to Allah. In the everyday world, not least every Muslim after the five daily prayers constantly zikr. In the culture of remembrance in Indonesia is not only done individually but also together or in groups both small and large quantities, such as istighasah made in large numbers by reading verses of the Qur’an and other wird/zikir. Recitation has become a culture among Indonesia’s Muslim population. Their use of the tasbih in doing zikir in its history is the command of the Prophet. Where at the time of the Prophet. implementation of remembrance wear such devices rocks. Along with the times, the tool change like beads made of various materials such as wood, beads, glass, and so on. Even now found digital rosary is not just their number amounted to 100 pieces but could be in a matter of tens of thousands or even hundreds of thousands. These beads specifications tailored to the interests of each user tasbih, where in everyday life after prayer beads then simply wear size 99 or smaller pieces 33 pieces. However, if the readings of remembrance will be read very many uses digital tasbih.
  • Zikir dan doa merupakan sesuatu yang dianjurkan dalam Islam. Bukti kecintaan manusia kepada Tuhannya adalah selalu mengingat kepada Allah swt. Dalam kesehariannya, paling tidak setiap muslim setelah salat lima waktu senantiasa melakukan zikir. Dalam budaya di Indonesia zikir tidak saja dilakukan secara individual melainkan juga secara bersama-sama atau berkelompok baik dalam jumlah kecil maupun besar, seperti istighasah yang dilakukan dalam jumlah yang besar dengan melakukan bacaan ayat suci alQur’an dan wirid lainnya. Zikir telah menjadi sebuah budaya di kalangan masyarakat muslim Indonesia. Adanya penggunaan tasbih dalam melakukan zikir tersebut dalam sejarahnya merupakan perintah Nabi saw. di mana pada zaman Rasulullah saw. pelaksanaan zikir memakai alat semacam bebatuan. Seiring perkembangan zaman, alat tersebut berubah seperti biji tasbih yang terbuat dari berbagai bahan seperti kayu, manik-manik, kaca, dan sebagainya. Bahkan sekarang ditemukan tasbih digital yang tidak saja bilangannya berjumlah 100 buah melainkan bisa dalam hitungan puluhan ribu bahkan ratusan ribu. Spesifikasi tasbih ini disesuaikan dengan kepentingan masing-masing pengguna tasbih, di mana dalam keseharian setelah shalat maka cukup memakai tasbih yang berukuran 99 buah atau yang lebih kecil 33 buah. Namun jika dalam zikir akan dibaca bacaan yang sangat banyak menggunakan tasbih digital.