PROSES PEMBUMIAN KONSEP TAJDID MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN ISLAM MODERNIS
Main Author: | SUTANTO, HIMAWAN |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
, 2017
|
Online Access: |
https://jurnaldialog.kemenag.go.id/index.php/dialog/article/view/151 https://jurnaldialog.kemenag.go.id/index.php/dialog/article/view/151/104 |
Daftar Isi:
- The article explores the development of Muhammadiyah in historical perspective and focuses more on Tajdid as modern Islamic movement. Tajdid movement of Muhammadiyah is always aimed to solve the problems faced by ummah based on Al-Qur’an and Sunnah. While the circumstance of Ummah is always changed, the Tajdid should be conducted in line with the changes. Due to Tajdid, Muhammadiyah’s image as a puritanical and inflexible Islamic movement slowly began to erode. Nowadays, Tajdid continuous and is initiated by Muhammadiyah Young Intelectual Network (JIMM/Jaringan Islam Muda Muhammadiyah) to promote Islam Rahmatan Lil Alamin, to bridge the dispute of religious thoughts, to solve religious, social, cultural and economic problems such as poverty, human rights, democracy, religions harmony and the like. Finally, the article concludes the tajdid movement of Muhammadiyah has made Islam Indonesia as moderate Islam.
- Artikel ini memaparkan perkembangan Muhammdiyah dalam perspektif sejarah dan memfokuskan pada Tajdid sebagai gerakan Islam modern. Gerakan Tajdid Muhammadiyah selalu bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi umat, dengan berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah. Ketika kondisi umat berubah, maka tajdid harus dilakukan sesuai dengan perubahan tersebut. Dengan adanya konsep tajdid, imej Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang puritan dan kaku secara berlahan mulai terkikis. Akhir-akhir ini, tajdid terus berlangsung dan diinisiatifi oleh Jaringan Islam Muda Muhammadiyah untuk mengembangkan Islam Rahmatan Lil Alamin, untuk menjembatani perbedaan pemikiran keagamaan, untuk memecahkan persoalan agama, sosial, budaya dan ekonomi seperti kelaparan, hak asasi manusia, demokrasi, kerukunan agama dan sebagainya. Artikel ini pada akhirnya menyimpulkan bahwa gerakan tajdid Muhammadiyah telah menjadikan Islam Indonesia sebagai Islam moderat.