Daftar Isi:
  • Ketidakpastian permintaan dalam manajemen persediaan merupakan suatu fenomena yang nyata terjadi. Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan perusahaan kesulitan untuk melakukan perencanaan persediaan secara optimal, dikarenakan jika pemesanan bahan baku terlalu sedikit maka dikhawatirkan terjadinya kekurangan sedangkan jika pemesanan terlalu banyak maka akan banyak biaya modal yang dikeluarkan. UD. Sumber Pangan merupakan salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproses padi menjadi beras, adapun dalam perencanaan persediaan yang saat ini terjadi masih ditemui adanya ketidaksesuaian antara kebutuhan bahan baku terhadap permintaan baik kekurangan ataupun kelebihan bahan baku. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan persediaan yang matang sehingga, dapat menghasilkan jumlah pemesanan bahan baku yang optimal. Model Fuzzy EOQ lebih fleksibel dari pada model persediaan biasa, karena model stokastik EOQ tidak dapat menangani ketersediaan persediaan yang ekstrim dengan service level yang tinggi jadi biaya kekurangan menjadi tinggi berbeda dengan fuzzy model tanpa biaya kekurangan. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan ukuran pemesanan bahan baku gabah yang ekonomis sebesar 53,48 ton. Dengan titik pemesanan kembali (ROP) bahan baku pada posisi persediaan 24,28 ton. Dengan total biaya persediaan jika menggunakan Fuzzy EOQ adalah Rp. 11.737.870,26 per tahun.