PERANCANGAN RUTE PENGIRIMAN BERAS DIWILAYAH GRESIK-SURABAYA DENGAN METODE VEHICLE ROUTING PROBLEM “Studi Kasus UD. Basori Anshor”

Main Author: Prasetiyo, M. Zoki
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.umg.ac.id/335/1/ABSTRAK.pdf
http://eprints.umg.ac.id/335/2/BAB%20I.pdf
http://eprints.umg.ac.id/335/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.umg.ac.id/335/4/BAB%20III.pdf
http://eprints.umg.ac.id/335/5/BAB%20IV.pdf
http://eprints.umg.ac.id/335/6/BAB%20V.pdf
http://eprints.umg.ac.id/335/7/BAB%20VI%20Baru.pdf
http://eprints.umg.ac.id/335/
Daftar Isi:
  • Pendistribusian merupakan salah satu factor penting dalam sebuah perusahaan, perusahaan menggunakan 6 armada pengiriman dengan total kapasitas 6 truck 48.000 Kg atau 1.920 bungkusuntukmendistribusikan 32.500 Kg atau 1.300 bungkus permintaan di 145 toko yang tersebar di wilayah Gresik - Surabaya. Masing-masing armada pengiriman memiliki kapasitas daya angkut maksimal 8000 kg atau 320 bungkus Beras dalam kemasan 25 Kg dan pendistribusiannya dilakukan 2 hari dalam seminggu kesetiap toko pelanggannya. Pada saat ini perusahaan memiliki masalah pada kendaraan yang belum mengoptimalkan kapasitas daya angkut kendaraan untuk mendistribusikan beras ke 145 lokasi toko pelanggannya di wilayah gresik - surabaya. Distribusi yang efisien dan efektif sangat diperlukan karena perusahaan ini mendistribusikan ke 145 toko tujuan yang tersebar di wilayah gresik – Surabaya sehingga harus ditentukan toko yang dikunjungi terlebih dahulu dengan mempertimbangkan kapasitas daya angkut kendaraan. Untuk mengoptimalkan pendistribusian digunakan metode Vehicle Routing Problem (saving matrix) dan metode nearst neighbour. Metode ini dapat digunakan untuk memaksimalkan kapasitas daya angkut kendaraan dan meminimalkan total jarak tempuh kendaraan. Dari pengolahan data menggunakan metode saving matrix dan metode nearst neighbour didapatkan 5 rute baru yang optimal dari yang sebelumnya 6 rute actual perusahaan, sehingga dapat diketahui bahwa terjadi penghematan jarak tempuh sebesar 69,2 Km/hari, dari total jarak tempuh awal kendaraan 512,94 Km/hari menjadi 443,74 Km/hari.