HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI IBU DAN POLA KONSUMSI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANYAR KABUPATEN GRESIK
Main Author: | NUZULIYAH, IKA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umg.ac.id/3216/1/ABSTRAK.pdf http://eprints.umg.ac.id/3216/2/BAB%20I.pdf http://eprints.umg.ac.id/3216/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umg.ac.id/3216/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umg.ac.id/3216/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umg.ac.id/3216/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umg.ac.id/3216/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.umg.ac.id/3216/ |
Daftar Isi:
- Status gizi di kategorikan menjadi empat yaitu gizi buruk, gizi kurang, gizi normal dan gizi lebih. Masalah status gizi dipengaruhi oleh faktor langsung seperti faktor pola konsumsi dan faktor tidak langsung seperti pengetahuan ibu. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dan pola konsumsi balita dengan status gizi balita. Metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah balita di wilayah kerja Puskesmas Manyar sebanyak 13.644 Balita. Sampel diambil sebanyak 100 balita dengan menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner pengetahuan gizi, kuesioner FFQ (Food Frequency Quesionare) dan penilaian status gizi melalui pengukuran berat badan dan umur. Analisa data menggunakan uji Chi Square dan uji Regresi Linier. Hasil dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas pengetahuan gizi ibu adalah kurang (66%), mayoritas pola konsumsi balita adalah cukup (56%), dan hasil status gizi balita mayoritas adalah gizi lebih (44%). Uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu (p= 0,008) dan pola konsumsi balita (p= 0,017) dengan status gizi balita. Analisa uji multivariat menunjukkan variabel yang paling berpengaruh adalah pola konsumsi balita (p= 0,032). Kesimpulan dari penlitian ini yaitu masalah status gizi yan terjadi pada balita lebih dipengaruhi oleh pola konsumsi balita.