Daftar Isi:
  • Kedisiplinan kerja dan motivasi kerja yang baik sangat menentukan dalam proses Kinerja kerja yang tujuannya untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepada masing-masing pegawai. Pada penelitian ini obyek yang diambil adalah pada Dinas Tenaga Kerja Pemerintahan Kabupaten Gresik, sumber data meliputi data primer dan sekunder dengan variabel independent Disiplin Kerja (X1), Motivasi Kerja (X2) dengan variabel dependent Kinerja Kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah 41 pegawai. Sedangkan sampel yang diambil adalah 5% dari tabel krejcie yaitu 36 Pegawai. Teknik analisis datanya adalah teknik regresi linier berganda, Uji t, Uji F, dan Uji Dominan. Hasil analisis dengan alat bantu statistik program SPSS ver. 15.0 diperoleh Hasil persamaan regresi linier berganda penelitian ini adalah Y=8,829+0,315X1+0,597X2+e. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil variabel disiplin kerja terhadap Kinerja kerja maka di dapat t hitung > t tabel atau 0,602 < 2,0345 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak berarti kedisiplinan kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Kinerja kerja pegawai. Dengan demikian t hitung > t tabel atau 2,189 > 2,0345 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima berarti motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja kerja pegawai. Sedangkan secara simulta (bersama-sama) tidak pengaruh kedisiplinan kerja dan motivasi kerja (F hitung > F tabel atau 2,736 < 3,28). Adjusted R Square = 0,142 dapat dikatakan bahwa perubahan variabel terikat (Y) sebesar 21,4% terhadap variabel X1 dan X2, sedangkan sisanya 78,4% disebabkan oleh faktor lain yang tidak ada dalam model ini. Dari hasil uji dominan disimpulkan bahwa motivasi kerja lebih dominan terhadap Kinerja kerja dibanding kedisiplinan kerja. Diperoleh dengan hasil motivasi kerja 0,355 dan kedisiplinan kerja 0,097.