Daftar Isi:
  • Seorang individu dalam proses perkembangannya akan mengalami sejumlah peristiwa yang kadangkala cenderung menimbulkan stres, karena menuntut adanya perubahan pada pola kehidupannya, sehingga dibutuhkan penyesuaian kembali dari individu yang bersangkutan Memasuki perguruan tinggi bagi mahasiswa baru memiliki makna bahwa mereka harus mengubah pola pikir dan pola belajarnya. Kemandirian mereka dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi sangat ditekankan. Transisi dari SMU ke perguruan tinggi dialami sebagai peristiwa yang menimbulkan stres, karena peristiwa tersebut menuntut perubahan pola kehidupan pada individu yang bersangkutan, dalam hal ini adalah mahasiswa baru. Perilaku seseorang ditentukan oleh bagaimana cara pandang atau cara berpikir seseorang dalam melihat serta menilai peristiwa-peristiwa yang dialaminya. Bila seseorang menganggap suatu peristiwa secara negatif, maka ia akan cenderung mengalami gangguan akibat penilaiannya, demikian pula sebaliknya (Makin & Lindley, 1994:8). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara berpikir positif dengan perilaku mengatasi masalah (coping behavior) pada mahasiswa baru. Jumlah populasi 507 mahasiswa terdiri dari enam Fakultas. Peneliti tidak menggunakan keseluruhannya sebagai sampel, namun hanya mengambil sampel dengan tingkat kesalahan 10 % dari masing-masing fakultas dengan melihat tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael (Sugiyono, 2004:99), yaitu dari jumlah populasi 507 didapat sampel sebanyak 176 mahasiswa dari enam Fakultas. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disusun dalam bentuk skala Likert dengan pilihan jawaban SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), N (Netral), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat tidak Sesuai). Data diolah dengan teknik statistik korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara berpikir positif dengan perilaku mengatasi masalah (coping behavior) pada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Gresik.