Daftar Isi:
  • Pada umumnya, proses pembelajaran matematika masih terpusat pada guru. Guru sangat mendominasi proses belajar mengajar. Guru hanya menggunakan cara pengajaran dengan menjelaskan materi pelajaran dan memberikan tugas tanpa melakukan pengembangan variasi mengajar. Hal ini menyebabkan peserta didik merasa jenuh, membosankan dan kurang aktif dalam belajarnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan dua model pembelajaran yang dapat membantu keaktifan peserta didik dalam belajarnya yaitu model Interaktif dan Direct Instruction. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar peserta didik antara model Intaraktif dan Direct Instruction dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian adalah komparatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IX SMP YPI Darussalam 1 Cerme Gresik Tahun Ajaran 2013-2014. Sedangkan sampel dari penelitian ini sebanyak 76 peserta didik (dua kelas) yang sebelumnya diuji homogenitas dari 190 peserta didik lalu dipilih dengan teknik random sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dokumentasi dan tes. Istrumen penelitian yang dipergunakan adalah soal tes hasil belajar peserta didik yang sebelumnya diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari hasil analisis data uji normalitas diperoleh bahwa kedua kelas berdistribusi normal sehingga analisis data uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t, bersadarkan uji-t diperoleh bahwa nilai sig = 0,011 lebih kecil dari pada taraf signifikan 0,05 sehingga berada pada daerah penerimaan H1, artinya hasil belajar peserta didik yang memperoleh pembelajaran model Interaktif berbeda dengan hasil belajar peserta didik yang memperoleh pembelajaran model Direct Instruction.