ANALISIS PENYEBAB KECACATAN PRODUK BORDIR KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus: CV.Batari, Gresik)
Main Authors: | Wahyu, Nursanto, Pusporini, Pregiwati, Fathoni, M Zainuddin |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umg.ac.id/1355/1/14612147%20Wahyu%20Nursantoso%20ANALISIS%20PENYEBAB%20KECACATAN%20PRODUK%20BORDIR%20KOMPUTER%20MENGGUNAKAN%20METODE%20FAULT%20TREE%20ANALYSIS%20%28FTA%29.pdf http://eprints.umg.ac.id/1355/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan industri bordir di Gresik saat ini semakin pesat seiring dengan teknologi semakin maju, sehingga persaingan antar industri bordir semakin meningkat,Ini mendorong pentingnya setiap industri bordir untuk selalu memonitor dan mengolah kualitas secara terus menerus sebagai sebuah sistem pengendalian kualitas.CV.Batari bordir merupakan industri bordir rumahan dalam proses produksinya masih mengalami kecacatan karena sistem pengendaliannya yang masih sederhana,kecacatan yang dialami melebihi batas toleransi yang di tetapkan perusahaan sebesar 5%,dalam proses produksi dalam 4 bulan terakhir yaitu bulan oktober 8%,November 9%,Desember 7%, Januari 6%,dan Februari 6%. Metodologi untuk menyelesaikan masalah menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikasi kecacatan produk berdasarkan proses produksi saat ini.Selanjutnya metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi kegagalan ,efek kegagalan,penyebab kegagalan,mode deteksi dan menentukan rating Severity, Occurance,Detectionpada Risk Priority Number (RPN). Berdasarkan hasil dari penilaian RPN didapatkan warna pudar dengan nilai 252,bordiran loncat dengan nilai 216 dan bordiran tidak rapi dengan nilai 180.Usulan perbaikan untuk mengatasi kecacatan antara lain Membuat SOP pemakaian mesin, proses produksi peraturan tata tertib perusahaan, pembersihan mesin 1x dalam seminggu, uji kualitas benang yang akan digunakan,melakukan pengecekan tegangan sebelum dan sesudah proses produksi dan melakukan pengawasan pada bagian produksi.