IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN METODE MITIGASI RISIKO PADA RANTAI PASOKAN PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK (HOR) DI PT. BUMIMULIA INDAH LESTARI
Main Authors: | Muiz, Barok Indra P, Mahbubah, Nina Aini, Ismiah, Elly |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umg.ac.id/1138/1/14612103%20Muiz%20Barok%20IDENTIFIKASI%20DAN%20PENENTUAN%20METODE%20MITIGASI%20RISIKO%20PADA%20RANTAI%20PASOKAN%20PERUSAHAAN%20KEMASAN%20PLASTIK.pdf http://eprints.umg.ac.id/1138/ |
Daftar Isi:
- Tantangan yang dihadapai rantai pasok ialah suatu risiko dari ketidakpastian sebab kompleksitas aktivitas rantai pasok. PT. Bumimulia Indah Lestari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi kemasan plastik. Beberapa permasalahan dihadapi baik dari sisi supplier sampai dengan customer. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen risiko rantai pasok dalam mengelola aktivitas rantai pasok untuk mengurangi dampak risiko terjadi. Identifikasi risiko dengan pendekatan Supply Chain Operations References (SCOR) dan Why-why Analysis menghasilkan sebanyak 32 potensi kejadian risiko, 18 agen risiko dan 18 tindakan pencegahan risiko. Dengan menggunakan metode House of Risk (HOR) yang terbagi atas HOR1 dan HOR2, dalam HOR1 menghasilkan urutan prioritas agen risiko yang selanjutnya 5 prioritas dengan nilai Aggregate Risk Potential (ARP) tertinggi dimasukkan dalam perhitungan HOR2 sehingga menghasilkan prioritas 5 tindakan pencegahan berdasarkan nilai Effectiveness to Difficulty Ratio (ETD). Dari 5 prioritas tindakan pencegahan terpilih yakni melakukan update permintaan customer setiap minggu (P1), melakukan refresh training secara rutin kepada setiap operator produksi (P8), melakukan penjadwalan dan pengawasan training secara intensif bagi seluruh karyawan (P12), menetapkan standar penggantian tubular magnet (P6), dan melakukan stocking pada part yang sering mengalami kerusakan (P13). Analisa penetapan strategi mitigasi risiko menghasilkan 3 strategi mitigasi risiko, yakni meningkatkan keterbukaan informasi data produk jadi perusahaan dan kebutuhan customer secara periodik (P1), mengimplementasikan 4 metode pengembangan SDM: pelatihan, understudy, job rotation, dan coaching-counseling (P8 & P12), dan melakukan stocking terhadap sparepart yang critical sesuai besar prioritasnya dengan tools identifikasi pada konsep Reability Centered Maintenance (RCM) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) (P6 dan P13).