HUBUNGAN ANTARA SELF-ESTEEM DAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Main Author: Djauhari, Dodik
Format: Proceeding PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umg.ac.id/101/1/Dodik%20artikel.pdf
http://eprints.umg.ac.id/101/
Daftar Isi:
  • Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Self Esteem dengan Kemandirian Belajar, dan hubungan Adversity Quotient dengan Kemandirian Belajar, secara terpisah maupun secara bersamaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (independen variabel), yaitu Self Esteem (X1), Adversity Quotient (X2). Sedangkan variabel terikatnya (dependen variabel), adalah Kemandirian Belajar (Y). Subyek penelitian ini adalah siswa SMP N 4 Gresik kelas VIII, dengan asumsi siswa tersebut dalam usia perkembangan berada dalam rentang 13 – 14 tahun yaitu suatu tahapan usia, diharapkan telah memiliki kemandirian dalam belajar. Sejumlah 175 siswa ( dari 9 kelas masing-masing diambil 20 siswa). Data Self Esteem diperoleh dari skala Self Esteem. Data Adversity Quotient diperoleh dari skala Adversity Quotient ARP Quik Take dari Stoltz. Data Kemandirian Belajar diperoleh dari skala Kemandirian Belajar. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi ganda (Anareg). Hasil analisis parsial variabel Self esteem menunjukkan harga t sebesar 4,898 pada p = 0,000 (p < 0,05), Dengan demikian Self Esteem berkorelasi positif dengan Kemandirian Belajar. Temuan ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan, sehingga hipotesis pertama yang berbunyi “Ada hubungan yang positif antara Self Esteem dengan Kemandirian Belajar Siswa”, diterima. Hasil analisis parsial variabel Adversity Quotient menunjukkan harga t sebesar -0,369 pada p = 0,713 ( p > 0,05), Dengan demikian Adversity Quotient tidak berkorelasi positif dengan Kemandirian Belajar. Temuan ini bertolak belakang dengan hipotesis yang diajukan sehingga hipotesis kedua yang berbunyi “Ada hubungan yang positif antara Adversity Quotient dengan Kemandirian Belajar Siswa”, ditolak. Hasil analisis R2 = 0,132 menunjukkan 13,2% proporsi Kemandirian Belajar Siswa dapat dijelaskan melalui Self Esteem dan Adversity Quotient. Analisa regresi menghasilkan F hitung sebesar 13,023 pada p = 0,000 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya signifikan, berarti variabel Self Esteem dan Adversity Quotient secara bersama-sama secara signifikan berpengaruh terhadap Kemandirian Belajar. Temuan ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan, sehingga hipotesis ketiga yang berbunyi “Ada hubungan yang positif antara Self Esteem dan Adversity Quotient dengan Kemandirian Belajar Siswa”, diterima. Kata Kunci