PEMILIHAN LEVEL KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN SISTEM RANGKA BETON BERTULANG PEMIKUL MOMEN YANG DIRENCANAKAN SECARA DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN STUDI KASUS BANGUNAN BERATURAN DENGAN BENTANG SERAGAM
Main Authors: | Yonatan, Yonatan; Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, Hartono, Adrian; Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, Muljati, Ima; Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/teknik-sipil/article/view/4969 http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/teknik-sipil/article/view/4969/4574 |
Daftar Isi:
- Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa metode Direct Displacement Based Design (DDBD) pada bangunan beraturan beton bertulang cukup efektif untuk mendesain bangunan tahan gempa dan menunjukkan kinerja yang cukup baik. Namun, penelitian – penelitian sebelumnya menggunakan beban gempa sesuai SNI 1726-2002 dan SNI 1726-2012 yang ternyata tidak setara dengan target desain level-1, -2, dan -3 (periode ulang 100- ,500- , dan 2500-tahun) yang lazim digunakan dalam DDBD. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penelitian kembali yang direncanakan pada 3 level kinerja sesuai dengan A Model Code for DDBD, yaitu pada Level 1 – No Damage, Level 2 – Repairable Damage, dan Level 3 – No collapse sehingga dapat mengetahui level kinerja mana yang paling realistis dari segi desain untuk diwujudkan serta menguji kinerjanya pada level tersebut. Bangunan perkantoran 4- dan 8-lantai pada wilayah beresiko gempa tinggi dan rendah akan digunakan sebagai studi kasus. Struktur yang didesain diuji dengan melakukan analisis nonlinear time history. Hasil penelitian ini menunjukkan perencanaan DDBD yang paling realistis dari segi desain dilakukan pada level 2 dan DDBD memiliki kinerja yang cukup baik pada semua level gempa, baik diukur dalam parameter drift, damage index, maupun mekanisme keruntuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa kondisi beam side sway mechanism tidak dapat terjamin dengan sempurna. Meskipun demikian, kondisi strong column weak beam masih dapat terjaga pada seluruh bangunan.